PALANGKA RAYA – Ada ribuan tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Kalimantan Tengah yang rawan terjadi pelanggaran. Karena itu, Polda Kalteng akan menurunkan berbagai kendaraan taktis dan 4.724 personel untuk pengamanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur akhir tahun ini.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, ada 6.045 TPS dalam Pilkada Kalteng. Rinciannya, 4.984 TPS kurang rawan, 1.053 TPS rawan, 4 TPS sangat rawan, dan 4 TPS khusus. Sedangkan jumlah DPT 1.698.449 jiwa dengan rincian 871.972 pria dan 826.447 wanita.
“Sebanyak 2.988 personel akan mengamankan TPS, rinciannya TPS kurang rawan 2.016 personel, TPS rawan 953 personel, dan TPS sangat rawan 19 personel. Seluruh TPS akan mendapat penjagaan guna memastikan tidak ada pelanggaran atau hal-hal lainnya terkait unsur yang tidak sesuai aturan,” ujar Hendra.
Untuk pola pengamanan di TPS diatur dengan pembagian kekuatan. Untuk TPS kurang rawan, setiap dua polisi menjaga empat TPS. Sedangkan untuk TPS rawan ada satu polisi yang selalu stand by. Sementara setiap TPS sangat rawan dijaga dua polisi.
Sejumlah potensi kerawanan diantaranya protes pada tahap rekap dan perhitungan suara, teror, sabotase, manipulasi, penggelembungan suara, intimidasi dan pemaksaan, penolakan hasil penghitungan suara, hingga kejahatan konvensional lainnya.
Selain itu juga ada kerawanan berupa bentrok antara tim pendukung paslon atau parpol, perusakan alat peraga kampanye (APK), black campaign di media sosial.
Pihaknya bersama pihak terkait memberikan sosialisasi terhadap para pendukung dan tim sukses agar tertib dalam kampanye, melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya ancaman dan gangguan, serta menjaga paslon, elit parpol, dan posko tim sukses.
Hendra menjelaskan, 4.724 personel terdiri dari dua per tiga kekuatan Polda Kalteng sebanyak 1.734 personel dan dua per tiga kekuatan 14 polres sebanyak 2.990 personel. Personel telah dilatih untuk mengatasi berbagai situasi, mulai dari situasi stabil hingga genting. Polda juga telah mengategorikan tempat pemungutan suara (TPS) kurang rawan, rawan, dan sangat rawan.
“Kekuatan pengamanan Pemilu 2020 dari Polda dan Polres sebanyak 4.724 personel, itu dari berbagai satuan dan unit,” ujar Hendra Rochmawan saat menyampaikan situasi kamtibmas menjelang Pilkada 2020, Jumat (23/10). (daq/yit)
