KUALA KURUN – Di tahun 2021, ada beberapa pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi prioritas oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
”Kalau berbicara mengenai infrastruktur jalan dan jembatan, semua prioritas. Banyak sekali yang memang harus segera ditangani. Di tahun 2021, fokus dan prioritas kami yakni melanjutkan proyek multiyears, perbaikan jalan di daerah Kecamatan Sepang, serta infrastruktur jalan dan jembatan yang sifatnya tidak terduga," ucap Kepala DPU Kabupaten Gumas Baryen, Jumat (15/1).
Proyek multiyears akan dilanjutkan pada tahun 2021, karena sudah terjadwal dan dana teranggarkan. Ada empat paket proyek multiyears yang akan dilanjutkan pengerjaannya pada tahun ini, yakni ruas jalan Tumbang Jutuh-Parempei-Bereng Jun, jalan Tumbang Miri-Tumbang Napoi, jalan Tumbang Miri-Tumbang Marikoi, dan pembangunan pile slap menuju oprit Jembatan Sei Kahayan, dari Sepang Kota menuju Sepang Simin.
Sesuai dengan skema yang sudah disiapkan, untuk proyek multiyears ini teranggarkan Rp 40 miliar. Jumlah itu memang telah mengalami perubahan setelah ada refocusing anggaran pada tahun 2020 lalu. Semestinya dianggarkan Rp 80 miliar, namun dipotong 50 persen sehingga menjadi Rp 40 miliar saja.
”Meski mengalami refocusing anggaran, namun untuk pembangunan fisik tidak berubah dan terpengaruh. Sedangkan terkait pembayarannya juga mengalami pergeseran. Semestinya pembayaran selesai di tahun 2022, namun kita harus mesti membayar hingga tahun 2023,” tuturnya.
Di samping itu, kata Baryen, DPU Kabupaten Gumas juga akan fokus pada perbaikan jalan di daerah Kecamatan Sepang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021. Kemudian, perbaikan infrasktruktur jalan dalam kota yang sifatnya tambal sulam terhadap jalan yang berlubang.
”Untuk jembatan di tahun 2021, perbaikan jembatan Sei Kahat menjadi bagian prioritas kita. Jembatan ini vital bagi masyarakat Kota Kuala Kurun,” terangnya.
Dalam pembangunan Jembatan Sei Kahat, pasti arus lalu lintas disana terpaksa akan dialihkan. Untuk itu, DPU sudah mempersiapkan jalur alternatif, yakni di Jalan Salman Alibasyah, yang menghubungkan Jalan Sangkurun dan Adonis Samad.
”Sekarang ini, Jalan Salman Alibasyah sebagian sudah beraspal mulus, sehingga masyarakat akan merasa nyaman saat melintas,” terangnya.
Selain itu, juga akan dipersiapkan jembatan sementara ketika pembangunan Jembatan Sei Kahat dimulai. Akan tetapi, jembatan itu hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat bisa melewati Jalan Salman Alibasyah.
”Nantinya, kami juga akan menyosialisasikan rencana pembangunan jembatan Sei Kahat kepada masyarakat, karena pembangunan jembatan itu pasti akan berdampak pada aktivitas masyarakat sekitar,” katanya.
Dia menambahkan, untuk pembangunan jembatan Sei Kahat telah dianggarkan dana Rp 2 miliar dari APBD tahun 2021. Pada tahun 2020 lalu, kalangan DPRD Kabupaten Gumas juga telah membantu dengan menggunakan dana aspirasi, untuk pengadaan material jembatan.
”Rencana untuk lelang akan dilakukan pada akhir Bulan Januari 2021. Namun yang utama rencana pembangunan Jembatan Sei Kahat ini kami sosialisasikan dulu ke masyarakat,” pungkasnya. (arm/yit)