KUALA KAPUAS – Bencana banjir yang melanda beberapa daerah yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan (Kal-Sel), menyebabkan terpengaruhnya pasokan bahan makanan ke wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), terutama ke Kabupaten Kapuas. Kendati banjir sudah mulai surut, namun kelangkaan bahan makanan seperti sayuran, ikan mulai terasa di daerah berjuluk Kota Air tersebut.
Hal itu dirasakan oleh beberapa penjual bahan pokok seperti sayuran, ikan dan Bumbu masak di beberapa pasar tradisional setempat. Kondisi itu karena sempat tidak adanya pemasokan bahan pokok dan ikan wilayah Provinsi Kalsel.
Salah satunya penjual bumbu Masak bernama Hikmah yang biasa berjualan di pasar tradisional Kapuas menyatakan, dengan terjadinya banjir di Provinsi Kalsel, terjadi kesulitan bagi mereka untuk mendapatkan bahan-bahan yang akan dibuat menjadi bumbu masak. Bahan-bahan tersebut untuk diolahnya dan dijual kembali di pasar tersebut.
”Kalau harga bumbu masak mengalami kenaikan sekiranya Rp 2.500 perkilonya. Karena bahan-bahannya sulit didapat, seperti pasokan bawang dari Banjarmasin yang terganggu banjir,”ungkapnya, Selasa (26/1) kemarin.
Tidak hanya hanya bumbu masak, terdapat juga sayur-mayur yang mengalami kenaikan hampir 50 persen dari harga sebelumnya. Karena beberapa hari saat banjir terjadi, pasokan sayur dari provinsi tetangga tersebut mengalami hambatan.
”Sayuran mengalami kenaikan dari Rp 12.000 menjadi Rp 20.000, seperti kol dan wortel. Kalau untuk sawi dari Rp 8.000 menjadi Rp 12.000, begitu juga kecambah dari Rp 8.000 menjadi Rp 12.000 karena kedelai mengalami kenaikan. Selain itu tahu juga mengalami kenaikan, dari Rp 1000,- yaitu dari Rp 5000,- dan menjadi Rp 6000,”per potong papar Hikmah.
Namun menurutnya, berbanding terbalik dengan harga ayam potong yang di jual dipasaran Kabupaten Kapuas. Harganya mengalami penurunan. Seperti harga sebelumya perkilogram seharga Rp 30.000 namun turun menjadi Rp 27.000. ” Harga ayam turun Rp 3000 karena dari Rp 30.000 menjadi Rp 27.000, namun agak berkurang minat pembeli ayam,”ujar salah satu pedagang lainnya.
Sementara itu, ungkapan pedagang ikan bernama Upi, bahwa harga bahan makanan tersebut banyak dipasok dari Kabupaten Banjar, dan ada kenaikan untuk jenis ikan Patin serta ikan Nila. ”Yang naik itu ikan patin naik Rp 1000. Jadi sebelumnya Rp 17.000 menjadi 18.000 perkilogram, pembeli masih menurun. Kalau untuk iklan lain dan juga ikan laut harga tetap stabil, sempat juga tidak ada pasokan ikan dari sana selama tiga hari,”pungkasnya. (der/gus)