PALANGKA RAYA - Wakil Wali (Wawali) Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio bersama para pejabat yang melakukan lawatan ke Jepang, tepatnya di Provinsi Ehime melaporkan hasil perjalanannya secara terbuka. Laporan tersebut untuk menjawab pertanyaan masyarakat terhadap kegiatan mereka selama 6 hari di Negeri Sakura tersebut.
Perjalanan Wawali beserta istri bersama sembilan kepala dinas dan satu staf tersebut rupanya mengurus bantuan 4 unit mobil pemadam kebakaran dan 1 unit mobil ambulans second (bekas). Sebenarnya, mobil tersebut bukan bantuan langsung, tetapi bantuan Jepang kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng yang dipecah menjadi dua. Bupati Bantaeng kemudian menghibahkan bantuan 5 unit mobil pemdam dan ambulans kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya.
Selain itu, dalam lawatan ke Jepang Wawali beserta rombongan, yakni istri Wawali yakni Trisnawidyanti, Kepala BPBPK Anwar Sanusi, Kepala BPKD Fordiansyah, Kepala BPPIT Kaspinor, Kadisperindagkop Sahdin Hasan, Kadisciktarum Rojikinnor, Kepala BKPP Nyta Biantyna Rezza, Kadinkes Tiur Simatupang, Kadis LHK Rawang, Kadis Pertanian Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Ilhwansyah dan ASN BPBPK Adrianson juga mengunjungi berbagai tempat penting di Jepang.
"Lawatan Pemkot yang dilakukan itu dari tanggal 18-23 April 2016 di Provinsi Ehime Matsuhama Jepang. Kita memenuhi undangan dari Mr Hidekazu. Agenda yang kita lakukan berkoodinasi dan orientasi mendapatkan fasilitas bantuan peralatan berupa mobil pemadam kebakaran, ambulance dan truk sampah dari negara Jepang. Itu sebagai tindak lanjut dari adanya nota kesepahaman pada tanggal 25 Mei 2015 lalu," tegas Wawali, Selasa (10/5).
Selain mengurus bantuan mobil second tersebut wawali juga melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Ehime Toyota Motor Corporation Jepang dan Pemerintah Provinsi Heime Jepang terkait bantuan dalam bentuk kerjasama membangun dan mengadakan sekolah mekani di Kota Palangka Raya.
"Kita ingin lebih mempererta hubungan kerjasama atara Ehime Toyota Motor dan Pemprov Ehime dengan Pemerintah Kota Palangka Raya. Kita ingin mereka membangun sekolah Mekani di Palangka Raya," tukasnya.
Menurut Mofit, pejabat yang melakukan lawatan ke Jepang merupakan pejabat yang tepat dan berkompeten dalam pemerintahan.
"Istri pejabat yang sah itu boleh ikut perjalanan dinas dan dibiayai negara. Perlu dicatat ibu Trisnawidyanti itu istri sah Wakil Wali kota. Presiden saja kalau lawatan istrinya pasti mendampingi, jadi itu diatur juga oleh undang-undang. Dan semua pejabat yang ikut juga berkompeten terkait pertemuan kita dengan Pemerintah Jepang dan Ehime Toyota Motor," tegas Mofit saat ditanya relevansi keikutsertaan istrinya dan sejumlah kepala dinas yang tidak ada kaitannya dengan pengurusan bantuan 5 unit mobil bekas tersebut.
---------- SPLIT TEXT ----------
Namun sayangnya, total dana perjalanan tidak dicantumkan dalam laporan lawatan wawali beserta istri dan kepala dinas ke Jepang tersebut. Saat ditanya wartawan, Wakil Walikota mengatakan lupa jumlah persisnya, karena berdasarkan anggaran SKPD masing-masing dinas.
"Untuk biaya perjalanan itu sesuai dengan anggaran yang diperbolehkan di masing-masing SKPD. Memang dalam laporan ini tidak dicantumkan, nanti bisa dicantumkan dan bisa nanti ditanyakan," tukasnya.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya, HM Riban Satia yang menerima laporan tersebut menyambut baik perjalanan Wakil Walikota bersama kepala SKPD ke Jepang tersebut. "Kita patut berbangga, karena tidak semua orang bisa berangkat ke luar negeri. Walapun second, tetapi 80 persen kondisi mobil pemadam yang diberikan kepada kota Palangka Raya baik," tegasnya.
Dijelaskannya, 5 unit mobil pemadam dan ambulance tersebut rencananya akan tiba di Indonesia pada 15 Mei mendatang. Dan untuk biaya hingga ke Palangka Raya, Pemkot mengeluarkan anggaran Rp 120 juta.
"Rencananya 15 Mei ini dikirim ke Indonesia. Namun, itu belum sampai ke kita, karena masih dikirim lagi ke pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Dan untuk biaya pengiriman tersebut menggunakan dana kita sebesar Rp 120 juta," tandasnya. (arj/vin)