SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Minggu, 05 Juni 2016 16:46
Rhoma Irama Ancam Artis Dangdut Kalteng, Waduh Ada Apa Nih Bang Haji....?
PELANTIKAN: Ketua Umum PAMMI H Rhoma Irama melantik pengurus DPD PAMMI Kalteng. (FOTO: ARJONI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA - Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) mengingatkan artis-artis dan seniman dangdut di Kalteng tidak melakukan goyangan yang erotis saat menghibur masyarakat. Pasalnya, goyang erotis bukan ciri khas penyanyi dangdut. Rhoma menyampaikan hal tersebut saat pelantikan pengurus DPD PAMMI Kalteng.

"Dalam menghibur dan bermusik kita harus dengan berakhlak mulia. Saya mendirikan PAMMI, karena banyak yang telah menyalahartikan musik dangdut yang merupakan ciri khas Indonesia," kata Rhoma Irama.

Rhoma menegaskan, akhir-akhir ini dangdut dicap musik setan, arogan dan tidak etis. Pernyataan itu banyak dilontarkan masyarakat, bahkan ulama. Itu karena adanya penyanyi yang mempertontonkan aurat dan tarian erotis.

"Saya bilang dangdut tanpa goyang itu kurang asik. Namun, kalau yang mempertontonkan aurat dan goyang erotis itu bukan ciri khas dangdut. Kita melarang itu, tapi goyang eksotis dan estatis (beretika) bukan erotis," tukasnya.

Rhoma bercerita atas larangan tersebut, dia didatangi oleh wartawan seluruh dunia. Mereka ingin konfirmasi kepada Rhoma yang dinilai melanggar HAM atas larangan kepada penyanyi dangut yang mempertontonkan aurat dan goyang erotis.

"Saya waktu itu kedatangan wartawan dari berbagai dunia. Saya disebut telah memasung kreativitas dan melanggar hak asasi, karena saya melarang orang benyanyi dengan bergoyang. Saya jelaskan kepada mereka, bahwa dangdut tanpa goyang memang tidak asik. Saya tidak melarang goyang. Tetapi harusnya goyang dengan eksotis atau estetis (beretika) bukan erotis. Selama ini dangdut itu tak tahu dan tidak kenal goyang erotis. Elvie Sukaesih dan Evi Tamala selama puluhan tahun menggoyang panggung, tetapi mereka tidak pernah dicela, karena bergoyang dengan estetika," ucapnya.

Goyang erotis tentu dilarang di Indonesia sebagai negara yang Berketuhanan sebagaimana yang tertuang pada butir ke satu Pancasila. Dan tarian erotis itu dilarang di Indonesia yang Berketuhanan. (arj/vin)


BACA JUGA

Kamis, 28 Maret 2024 12:14

Optimalkan Roda Pemerintahan di 2024

PALANGKARAYA-Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran,  memimpin  Rapat Koordinasi Optimalisasi…

Selasa, 26 Maret 2024 12:54

Realisasi PAD Kalteng Tahun 2023 Lebihi Target

PALANGKA RAYA- Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo membacakan…

Kamis, 21 Maret 2024 12:25

Pasar Murah Stabilkan Harga Pangan dan Atasi Inflasi

KUALA KAPUAS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), terus bergerak…

Kamis, 14 Maret 2024 12:28

Gubernur Ajak Masyarakat Agar Gemar Berbagi

PALANGKA RAYA- Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran,  mengajak masyarakat…

Kamis, 07 Maret 2024 13:13

Pemprov Dukung OJK dalam Pengembangan Ekonomi

PALANGKARAYA- Wakil Gubernur (wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo bersama…

Selasa, 05 Maret 2024 13:05

Pemprov Kalteng Persiapkan Festival Ramadan

PALANGKARAYA-Menyambut dan memeriahkan Bulan Ramadan 1445 Hijriah yang sebentar lagi…

Kamis, 29 Februari 2024 12:52

Pemprov Apresiasi FKUB Award

PALANGKARAYA- Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo, menghadiri penyerahan…

Selasa, 27 Februari 2024 12:05

Dorong Pj Bupati dan Pj Walikota Majukan Pembangunan

PALANGKA RAYA-Wakil Gubernur (wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo, membuka…

Jumat, 23 Februari 2024 09:52

Wagub dan Kadis Diskominfo Hadiri Puncak HPN

JAKARTA-Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng)  Edy Pratowo bersama Kepala…

Selasa, 20 Februari 2024 13:06

Pemprov Terus Gelar Pasar Penyimbang

PALANGKA RAYA- Demi mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok agar…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers