SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong peningkatan kader posyandu. Hal ini terkait dengan transformasi layanan primer yang fokus pada pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Posyandu merupakan lembaga yang mendukung puskesmas untuk mendekatkan akses tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kotim Norliyana mengatakan, hal-hal yang perlu ditingkatkan adalah tingkat kecakapan kader posyandu secara lisan dan praktik. Kader posyandu sebagai penggerak, pencatat, dan penyuluh sederhana di Posyandu.
”Sesuai siklus hidup, keterampilan umum yang harus diketahui oleh kader Posyandu adalah penimbangan dan pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan, dan deteksi dini penyakit. Serta penyuluhan kesehatan," ujar Norliyana.
Di samping itu, kata dia, penting bagi kader posyandu mengetahui dan memahami 25 keterampilan dasar bagi kader posyandu. Termasuk di dalamnya penguatan dan penanggulangan stunting.
”Untuk mendukung pelayanan posyandu yang baik dan prima, kader posyandu harus memiliki 25 keterampilan dasar pada bidang kesehatan," jelasnya.
Keterampilan dasar tersebut tersebar di berbagai kelompok, yaitu, ibu hamil menyusui, bayi balita, usia sekolah dan remaja, serta usia produktif dan lansia.
”Untuk itu, diperlukan peningkatan keterampilan kader posyandu sebagai penggerak, penyuluh, dan pencatat untuk mampu memberikan pelayanan seluruh sasaran siklus kehidupan melalui 25 keterampilan dasar kader," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam melaksanakan perannya, seorang kader perlu memiliki berbagai keterampilan dasar. Ada 25 keterampilan yang perlu dikuasai. Secara garus besar meliputi keterampilan pengelolaan posyandu; keterampilan bayi dan balita; keterampilan ibu hamil, menyusui; keterampilan usia sekolah dan remaja; keterampilan usia dewasa dan lansia. (yn/ign)