SAMPIT - Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengirimkan kafilah terbanyak untuk mewakili Kalimantan Tengah dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) XII tingkat Nasional di Bekasi, Jawa Barat. Acara ini akan digelar pada 24-27 Oktober 2024.
"Kotim mengirimkan 12 santri untuk mengikuti enam cabang lomba," ujar Ketua DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kotim Jusman. Pernyataan ini disampaikan Jusman usai mengikuti Upacara Hari Santri dan pelepasan kafilah di halaman Kantor Bupati Kotim, Senin (21/10).
Keenam cabang lomba yang diikuti Kotim adalah Tilawah TQA, Ceramah Agama Islam tingkat TPA Putri dan Putra, Nasyid tingkat TK A, Nasyid tingkat TPA, dan Ikrar Santri.
Nama-nama yang akan berlaga di FASI tingkat nasional adalah Nur Chaira Mecca, Adiba Iffah Sa'adah, dan Nur Fathiya Azizah yang akan ikut kategori Nasyid Islam TK A.
Muhammad Hafidz Ramadhan, Juliana Shabira, dan Nasywa Azahra ikut dalam kategori Ikrar dan Puitisasi Terjemahan Al Qur'an TPA.
Barra Ruly Al Ihsan, Khansa Nazifa Carlova, dan Shofia Nur Azzahra berlomba dalam kategori Nasyid Islam TPA.
Sedangkan kategori Ceramah Agama Islam Bahasa Indonesia TPA Putra diiukti Ahmad Busyiro Adz-Dzikro. Kategori Ceramah Agama Islam TPA Putri diikuti Nury Bakhtia Amanda, dan kategori Tilawah TQA Putra diikuti Muhammad Al Ayubi.
"Pertama kali terjadi di Kalteng bahwa semua juara Nasyid Grup diraih oleh Kabupaten Kotim," ungkap Jusman dengan bangga.
Kafilah Kotim menargetkan juara di cabang tilawah putra, nasyid TK A, nasyid TPA, dan Ikrar. Ceramah agama juga menjadi prioritas, mengingat pada FASI tingkat nasional di Palembang (Sumatra Selatan) dua tahun lalu, peserta putra Kotim berhasil meraih juara harapan 1.
Jusman menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan moral dan material, terutama anggaran biaya pemberangkatan yang diberikan oleh Pemkab Kotim.
Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol mengapresiasi prestasi Kotim yang mampu mengirimkan kafilah terbanyak. Hal ini menunjukkan kualitas santri-santri di Kotim yang harus terus dipertahankan.
"Kegiatan ini diharapkan menjadi media untuk memperkokoh silaturahmi dan memupuk akhlak islami, sehingga bisa menjadikan anak-anak ahli ibadah dan pandai bersyukur," kata Sanggul.
"Ini juga merupakan potensi sumber daya yang harus terus kita pupuk dan kita dorong untuk lebih maju. Sehingga nantinya, Indonesia Emas 2045 dapat diisi oleh generasi muda yang berkualitas seperti mereka," tutup Sanggul. (yn/yit)