SAMPIT – Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat SMA/MA/SMK sederajat se-Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi dibuka, Senin (19/5), bertempat di halaman MAN Plus Kotawaringin Timur. Pembukaan ditandai dengan sambutan resmi dari Dinas Pendidikan Kotim yang diwakili oleh Kasubag Umum dan Kepegawaian Prapti Budi Astuti.
Prapti menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya FLS3N sebagai ajang bukan hanya kompetisi seni, melainkan juga pembentukan karakter siswa.
"Kami berharap dari kegiatan ini muncul bibit-bibit unggul dari Kabupaten Kotim yang mampu bersaing di tingkat provinsi hingga nasional, serta menjadi duta budaya yang membanggakan," ucapnya.
Ia juga menyoroti rendahnya minat peserta pada kategori lomba kreativitas musik tradisional. Dia berharap kedepan lebih banyak lagi peserta yang mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba pada kategori tersebut.
“Harapan kami, melalui kegiatan seperti ini, budaya daerah bisa semakin terangkat dan ke depan lebih banyak peserta yang ambil bagian di cabang seni tradisional,” tambahnya.
Ketua Panitia Pelaksana Jainuddin menyebutkan bahwa FLS3N tahun ini diikuti oleh 295 peserta dari sejumlah SMA, MA, dan SMK se-Kotim. Terdapat 15 cabang lomba yang dipertandingkan, di antaranya cipta lagu, puisi, kriya, desain poster, film pendek, instrumen gitar solo, tari kreasi, hingga jurnalistik dan menulis cerita pendek. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 19-21 Mei 2025, dan pemenang diumumkan langsung usai masing-masing lomba digelar.
Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kotim Kodarahim menyampaikan apresiasi tinggi kepada pihak MAN Plus Kotim selaku tuan rumah.
“Kami sangat yakin dengan MAN Kotim karena sebelumnya telah sukses menyelenggarakan event tingkat nasional. Terima kasih atas kerja kerasnya dalam mempersiapkan kegiatan ini,” ujarnya.
Ia juga berharap ke depan lebih banyak sekolah yang turut berpartisipasi. “Masih ada sekolah yang belum mengirimkan siswanya. Mudah-mudahan ke depan mereka bisa berpartisipasi, agar FLS3N semakin semarak,” katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kotim Nur Widiantoro, dalam sambutannya menyampaikan bahwa FLS3N merupakan ajang strategis untuk membina bakat seni dan sastra siswa.
“Jika bakat tidak pernah digali, tidak akan pernah muncul. Karena itu, kegiatan ini penting untuk membangun semangat dan memberi ruang ekspresi bagi siswa,” ucapnya.
Di tengah gempuran budaya barat, Nur juga menekankan pentingnya menjaga karakter ketimuran dalam dunia pendidikan. “Jangan sampai siswa-siswi kita kehilangan sopan santun. Ini yang harus kita jaga bersama sebagai ciri bangsa yang berbudaya,” tegasnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada dinas pendidikan yang telah memberikan dukungan penuh, sehingga kegiatan dapat terselenggara dengan baik. “Apa yang dilaksanakan hari ini tidak lepas dari kerja sama semua pihak,” pungkasnya. (yn/yit)