SAMPIT – Sampah yang berhamburan di berbagai titik Kota Sampit, terutama fasilitas publik, menjadi perhatian Bupati Kotim Supian Hadi. Orang nomor satu di Kotim ini marah begitu melihat kawasan ikon patung jelawat yang dikotori sampah. Sejumlah pedagang kena getahnya.
Pedagang yang berjualan di Jalan Iskandar, kawasan patung jelawat itu dinilai salah karena tak menyediakan tempat sampah. Banyak pembeli yang membuang sampah sembarangan. ”Sampahnya tolong jangan berhamburan," kata Supian kepada sejumlah pedagang yang berjualan di kawasan tersebut, Selasa (5/7).
Minimnya tempat pembuangan sampah menjadi salah satu alasan pengunjung tempat wisata itu membuang sampah sebarangan. Apalagi ketika lokasi itu dipadati warga. Meski bupati sempat marah, sampai Jumat pagi sampah masih berserakan.
Budi, warga Kecamatan MB Ketapang, mengatakan, warga membuang sampah sembarangan karena minimnya tempat sampah. ”Tong sampahnya tidak terlihat, jadi apa harus dibawa terus sampah yang kami pegang? Warga yang datang ada banyak. Minimal di beberapa titik sekitar jelawat ada pembuangan sampah, jadi warga tidak membuangnya sembarangan," kata Budi.
Dia mengharapkan hal tersebut menjadi perhatian bagi instansi terkait agar menyediakan banyak tempat membuang sampah. ”Petugas terkait yang bisa mengaturnya, bagaimana sampah tidak dibuang sembarangan. Mungkin ada tong sampah di sini (jelawat), tetapi tidak terlihat karena banyak warga," tandasnya. (mir/ign)