PALANGKA RAYA – Nasib sial dialami Raudah (46). Pedagang di terminal AKAP WA GARA ini kebobolan maling. Meski kerugiannya tak besar, kejadian itu telah dialaminya lima kali dalam waktu tak berselang lama. Namun, Raudah tak melapor kasus itu ke aparat kepolisian.
Pencurian terakhir terjadi, Sabtu (9/7). Puluhan makanan ringan, minuman, hingga dagangan hilang tak berbekas di gudang penyimpanan yang ia letakkan di areal terminal. Meski merugi ratusan ribu rupiah, kasus tersebut tidak dilaporkan ke aparat kepolisian.
Raudah menuturkan, pelaku membongkar kunci gembok tempat penyimpanan barang dagangannya, kemudian masuk dengan cara mencongkel pintu, lalu mengambil ratusan makanan ringan dan minuman. Maling itu kemudian memasang kembali gembok tersebut seolah-olah tidak terjadi pencurian.
”Saya tahu Sabtu, karena Senin, Selasa, Rabu, Kamis hingga Jumat tidak berjualan. Nah, baru tahu ada pencurian pas mau jualan, tapi ini tidak dilaporkan walau pencurian ini sudah lima kali terjadi," katanya, Minggu (10/7).
Raudah mengaku sudah melapor ke pihak keamanan dan penjaga malam terminal AKAP, tetapi pencurian tetap terjadi dan selalu menimpa dagangannya. ”Sudah berulang kali. Dagangan tidak dibawa pulang, tetapi disimpan dalam gudang. Saya sudah melapor ke pengamanan dan Kabid Terminal, tapi tetap saja kecurian. Padahal dijaga dua orang. Ini kan aneh," ujarnya sambil menunjukkan lokasi pembobolan.
Raudah berharap pihak terkait bisa berkomitmen untuk menjalankan tugas dalam menjaga dan memastikan keamanan barang dagangan pedagang. Hal itu karena mereka telah membayar iuran maupun sewa untuk menempati blok tersebut.
”Kami ingin aman. Barang dagangan ditaruh nggak hilang. Saya sudah bayar iuran, harusnya bertanggung jawab. Saya berharap tidak ada lagi pencurian terhadap pedagang. Kasihan, mencari nafkah tapi diembat orang," katanya. (daq/ign)