PALANGKA RAYA – Kekayaan alam Kalteng dinilai belum tergali maksimal. Sebab itu Gubernur Sugianto Sabran menyebut Kalteng sebagai ‘raksasa yang sedang tidur’. Dia pun berharap pembangunan semakin maju dan segala potensi yang dimiliki dapat tergali maksimal untuk kemajuan pembangunan.
”Mudah-mudahan dengan 71 tahun RI ini, ke depan 2018-2019 energi listrik bisa dirasakan oleh masyarakat yang di pedalaman, itu yang utama dan menjadi tujuan pemerintah. Karena keberadaan energi listrik ini sangat berpengaruh dalam kemajuan pembangunan,” katanya, Selasa (9/8).
Keberadaan para pengusaha, baik perkebunan, pertambangan, dan kehutanan harus memberikan dampak baik dalam membantu pemerintah memerangi kemiskinan. Bila keberadaan para investor di Kalteng mengikuti segala aturan, pastinya akan memberi dampak baik bagi provinsi dan masyarakat.
Contohnya saja, kata Sugianto, jika perusahaan mengikuti aturan dengan menerapkan plasma, maka masyarakat akan betul-betul merasakan manfaat kehadiran perusahaan di wilayahnya. Perusahaan pertambangan diharapkan mempunyai saham 20 persen perusahaan daerah. Pemprov, lanjutnya, terus melakukan penataan dan konsultasi ke dalam terkait kewajiban para investor ini.
”Harus ada dampak baik memerangi kemiskinan, kapan perlu tidak ada lagi penduduk Kalteng yang miskin dengan adanya perusahaan. Sektor yang dimiliki harus maksimal dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan,” ucapnya.
Selain itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga harus meningkat. PAD, katanya, tidak kalah penting dalam peran mensukseskan pembangunan daerah. Potensi yang ada secara perlahan akan dibenahi supaya bisa lebih dimanfaatkan lagi untuk menambah pemasukan.
”Masyarakatnya sejahtera dan Kalteng kaya. Karena memang betul Kalteng ini kaya dan luar biasa sumber daya alamnya. Semua potensi yang dimiliki harus bisa kita manfaatkan,” pungkas Gubernur. (sho/vin)