PALANGKA RAYA - Penangkapan dua pengedar narkoba MR dan MH asal Pangkalan Bun oleh Badan Nasional Narkotika (BNN) Kalteng terus dikembangkan. Pengakuan MR bahwa sabu berasal dari Lapas Pangkalan Bun masih didalami.
Untuk mengungkap kebenaran itu, tim BNN Kalteng telah melakukan pengembangan dan menyelidiki keterkaitan napi dalam peredaran barang haram itu. Petugas mencurigai juga masih banyak ASN memiliki keterlibatan dari jaringan narkotika.
“Kita sudah turunkan tim untuk melacak dan mengembangkan serta menyelidiki keterlibatan narapidana di Lapas Pangkalan Bun,” ungkap Kepala BNN Kalteng Kombes Pol A Kadarmanta, Senin (29/8).
Menurur Perwira Polri ini belum diketahui apakah benar ada napi terlibat. Namun ia mencurigai tersangka MR dan MH merupakan jaringan narkotika antar provinsi dan memperoleh sabu dari provinsi lain.
”Makanya ini kami lidik, tetapi kecurigaan mengarah ke sana. Tunggu bila ada hasilnya pasti diinfomasikan,” ujarnya.
Kadarmanta menyebutkan, aparat BNN Kalteng tidak hanya mengincar di Pangkalan Bun saja tetapi di Palangka Raya, Gunung Mas, Sampit dan seluruh wilayah Kalteng. Mereka juga akan mengakomodir laporan masyarakat bilamana disampaikan ke BNN untuk ditindak lanjuti.
“Akan kami respon, silahkan melapor dan akan kami dalami. Karena kami curigai ada banyak ASN terlibat baik di kota maupun di seluruh kabupaten baik sebagai pengedar atau pengguna,” tegas Kadarmanta.
Ia membeberkan sejauh ini masuk narkotika di Kalteng masih melalui Banjarmasin, Pontianak dan Sampit. BNN juga kedepan akan melakukan peningkatan SDM terkait teknologi untuk bisa lebih mengungkap jaringan bandar besar lain di seluruh Kalimantan Tengah.
“Ke depan IT kita akan tingkatkan dan agar bisa mengungkap kasus atau bandar besar narkotika lainnya. Pokoknya perang narkotika terus didengungkan, apalagi gubernur Kalteng mendukung pemberantasan narkoba,” pungkasnya. (daq/vin/gus)