PALANGKA RAYA – Enok (32), warga jalan Hiu Putih Raya datang ke Polres Palangka Raya dengan wajah penuh ketakutan, Minggu (3/9). Musababnya, dia mendapat ancaman akan dibunuh melalui SMS. Pengirim ancaman tersebut tak diketahui identitasnya.
Kepada petugas, Enok menuturkan, ia dan keluarga mendiami rumah majikannya di Jalan Hiu Putih karena sudah lama kosong. Baru beberapa hari menghuni rumah itu, ia mendapat SMS ancaman tersebut.
Awalnya dia mengira SMS tersebut salah sambung atau ulah orang iseng. Namun, ternyata teror itu berlanjut. Karena itulah dia melapor ke polisi untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan. SMS itu isinya akan membunuh siapa pun yang mendiami rumah majikannya.
Menurut Enok, ia tak memiliki musuh atau persoalan dengan orang lain. Dia pun bingung bisa menjadi korban teror. ”Dikira SMS orang iseng, tapi lama-lama seperti serius. Makanya demi keamanan melapor polisi,” katanya.
Enok menuturkan, ia dan keluarga diperbolehkan mendiami rumah tersebut lantaran sudah kosong dan perintah majikannya. Dia pun tidak mengetahui permasalahan atau sengketa di rumah itu.
”Tidak tahu latar belakang masalah rumah ini. Saya hanya diminta mendiami rumah yang sudah kosong itu, tapi malah diancam," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Erwin Situmorang mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan pelapor terkait ancaman tersebut. ”Perlu penyelidikan awal untuk membuktikannya. Ancaman yang disampaikan melalui SMS atau media elektronik lainnya jika terbukti, bisa diproses hukum. Jadi, jangan main-main," tegasnya. (daq/ign)