PALANGKA RAYA – Proyek peningkatan jalan Provinsi Kalteng, yakni Jalan Pangkoh- Bahaur menuai protes dari pengguna media sosial. Pasalnya, galam yang harusnya ditancamkan ke dalam tanah, tetapi ditak dilakukan semestinya.
Proyek senilai Rp 24,5 miliar tersebut banyak mendapat respons dari pengguna media sosial facebook setelah diunggah oleh akun Marcos Tuwan. Banyak pengguna facebook yang mengiritik pengerjakan proyek yang dilaksanakan oleh PT Pancar Kurnia Raya dan PT Ciptajasa Gita Pratama selaku penyedia.
Tampak dari 7 foto yang diunggah, ada sebagai galam yang ditancapkam. Namun, tidak sedikit pula galam yang hanya direbahkan kemudian ditimbun dengan tanah uruk. Foto yang diupload Marcos Tuwan tersebut disukai 183 netizen dan ratusan lebih dibubuhi komentar, serta 20 kali dibagikan.
”Pantas jalan di Kalteng ini tidak pernah bagus. Bergelombang, karena membuatnya seperti itu," tulis Nobby Marko-Pandji dalam komentarnya.
Akun lain menuliskan ”wah-wah gawat kalau ini gak di usut, bisa-bisa semua jalan di Kalteng dibuat seperti itu lagi,” tulis Yongki Sandan.
Pemilik akun dengan nama Alfridel Jinu juga ikut berkomentar atas pembangunan jalan Pangkoh ke Kabahaur tersebut. ”Pekerjaan seperti itu benar saja kanda. Benar merusak. Kualitas fisik," tulis Alfridel.
Namun, ada juga yang berkomentar dengan ada pembelaan. ”Ini kan diperbaiki, ini dilakukan untuk maksud lalu lintas tetap lancar dan berfungsi dengan baik. Makannya, material jalan dipindahkan ke tempat galian untuk sementara. Setelah excavator sudah mencapai galian maksimal, malamnya alat berat akan mengerjakan pemancangan seperti biasa dan sudah dilakukan sekarang. Trims bang Markus sudah mengingatkan dan memberi masukan,” tulis pemilik akun David Embang.
Tulisan David Embang tersebut banyak ditanggapi pengguna facebook. Setidaknya ada 22 balasan mengomentari tanggapan David Embang tersebut. tentunya akan terus bertambah dan ramai di media sosial saat ini.(arj/oes)