PALANGKA RAYA – Belakangan ini marak obat jenis Parestamol, Ampicilin dan obat nyeri atau pegel linu dipalsukan. Yang lebih parah lagi obat tersebut berdasarkan kabar, sudah di jual beberapa apotek dan di pasaran.
Ketua Komisi C di DPRD Kota Palangka Raya, H Rusliansyah yang membidangi bidang kesehatan, geram mendengar adanya hal tersebut, kendati dirinya belum pernah menemukan jenis obat yang dipalsukan. Setidaknya masyarakat diminta waspada dengan hal semacam ini, walaupun belum banyak diketahui oleh khalayak banyak.
"Saya mengimbau agar masyarakat selalu teliti membeli obat-obatan di pasaran ataupun di apotek. Jangan pernah membeli obat apabila kemasannya rusak dan tidak menggunakan label batas waktu kadaluarsa obat tersebut. Apabila menemukan hal semacam ini, segera laporkan ke pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan serta Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, untuk segera dilakukan pengecekan," ucap Rusliansyah ketika disambangi digedung DPRD, Selasa (13/9) siang.
Ketua Partai Golongan Karya (Golkar) Periode 2016-2021 yang baru saja terpilih dalam Musda IX di Palangka Raya belum lama ini, menegaskan agar Dinkes dan Balai POM segera menjadwalkan untuk pengawasan obat-obatan di puluhan Apotek yang ada di Kota Cantik. Pengawasan itu dilakukan tak lain bertujuan, untuk melindungi masyarakat dari perbuatan oknum manusia yang sengaja membuat obat-obatan palsu. Karena belakangan ini marak beredar isu obat palsu, bahkan isu obat palsu itu menyebar ke seluruh Indonesia.
"Apabila nanti dilakukan pengawasan terhadap apotek serta toko obat jenis lainnya. Pihak instansi terkait juga memberikan sanksi/ganjaran yang setimpal untuk apotek maupun toko tersebut,” beber Rusliansyah.
Ia menyebut, pihaknya tidak langsung menutup usaha apotek milik masyarakat yang kedapatan menjual obat palsu itu.
“Kita beri teguran, kalau teguran itu tidak pernah diindahkan, baru kita tindak. Saya harap apotek itu segera dicabut saja izin usahanya karena bandel dan tidak mau mendengarkan arahan dua instansi tersebut," tegasnya.
Lebih lanjut, mengenai bagaimana masuknya obat-obat palsu itu ke setiap daerah, Rusliansyah juga penasaran untuk mencari tahu darimana saja obat yang itu bisa masuk ke bumi tambun bungai itu.
"Dokter dan para apoteker di tiap apotek, tentunya mengetahui jenis obat palsu dan tidak palsu. Mereka biasanya melihat dari label PT pembuat serta dan ciri lainnya," pungkas politisi yang selama ini besar di partai berlambang pohon beringin tersebut. (rm-78/vin)