PALANGKA RAYA - Bukan belajar dan menimba ilmu di sekolah agar kelak menjadi penerus bangsa, pelajar berinisial MN (14) dan AA (15) malah bonyok diamuk massa. Dua sekawan ini membolos dan melakukan pencurian barang milik orang lain. Mereka mencuri helm dan kepergok oleh warga saat beraksi di Jalan Antang, Senin (19/9) kemarin.
Beruntung nyawa MN dan AA tak melayang, kendati warga yang kesal atas ulahnya sempat memberikan bogem mentah kepada keduanya. MN masih berstatus pelajar MTSN Annur kelas II dan AA merupakan pelajar SMAN-4 kelas I. Kini mereka diamankan di Mapolres Palangka Raya untuk dibina dan membuat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
MN mengakui aksi mencuri helm merupakan tindakan pertama. Ia dan AA berencana menjual barang tersebut di forum jual beli dengan harga Rp 50 ribu. Namun perbuatan tersebut merupakan perintah pelajar SMKN berinisial ED. ”Kami ini disuruh juga, helm akan dijual ke forum jual beli dengan harga Rp 50 ribu, saya dapat jatah untuk beli es teh saja,” ucap MN yang berdomisili di Jalan Sangga Buana ini.
MN membeberkan baru pertama kali melakukan pencurian dan tidak pernah mencuri selain dari helm. Ia pun mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
“Uangnya buat makan juga, saya menyesal dan janji tak mencuri lagi,”ucapnya dihadapan petugas.
Sementara itu AA mengakui hanya diajak oleh MN untuk melakukan pencurian. Ia pun sebenarnya dari rumah sudah pergi niat untuk sekolah. Namun karena kehujanan dan kebasahan hingga diajak oleh MN untuk berbuat dan mencuri. “MN ngajak, kami pun masuk parkiran dan mengambil helm tetapi ketahuan dan dipukuli warga. Intinya saya juga menyesal Pak,” kata AA kepada petugas.
Menyikapi tindakan itu, Kanit II KSPKT Polres Palangka Raya Aiptu Ichwan mengatakan akan memanggil kedua orang tua MN dan AA. Yakni untuk memberikan pernyataan dan menyaksikan bahwa kedua pelajar tersebut telah melakukan pencurian dan ditangkap warga. “Kita akan bina dan ini diserahkan ke Reskrim. Kami juga akan panggil orangtua mereka,” tegasnya.
Ichwan menceritakan kedua pelajar itu tertangkap oleh warga dan diamankan oleh Sat Sabhara unit Patroli Motor. ”Kami dapat info ada pelajar tertangkap, Patmor meluncur dan membawa mereka ke Polres. Saya berharap ini jangan terulang lagi,” tegasnya.
Pantauan Radar Palangka kedunya diborgol dan itu terpaksa dilakukan karena dikhawatirkan melarikan diri dan melawan petugas. Usai dimintai keterangan di SPKT, keduanya langsung menjalani pemeriksaan di unit reskrim. Sebuah helm menjadi barang bukti. Sayangnya korban tidak melapor atas kejadian tersebut. (daq/vin)