PALANGKA RAYA – Pemandangan tak biasa terlihat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kompleks Bangaris. Di salah satu makam tertulis ”Belum Dibayar”. Hal itu sempat menghebohkan warga sekitar. Tulisan berwarna merah itu tertulis di siring makam milik almarhum Abdul Rahman yang meninggal dunia tahun 2015 lalu.
Tulisan itu ternyata dibuat Endang, seorang tukang bangunan. Alasanya, keluarga almarhum belum membayar pembangunan siring makam sebesar Rp 400 ribu padanya. Meski beberapa kali dihubungi melalui ponsel, hingga satu tahun lamanya belum juga dilunasi.
Istri Endang saat dikonfirmasi membenarkan tulisan itu dibuat suaminya. Hal itu dikarenakan keluarga almarhum sampai sekarang belum membayar upah membangun siring.
”Tulisan itu sudah dua kali dibuat karena memang belum bayar sebesar Rp 400 ribu,” katanya.
Menurut dia, andai keluarga almarhum tidak sanggup membayar, pihaknya ikhlas. Suaminya jengkel karena saat dihubungi selalu berjanji membayar dan sempat beralasan orangtuanya lumpuh. ”Bilang nggak punya uang, ini malah dibohongi terus. Janji-janji terus. Andai bilang tak sanggup, silakan saja, tak jadi masalah,” ujarnya.
Sementara itu, Zainudin, penjaga makam mengaku tidak mengetahui ada tulisan belum dibayar. Dia baru tahu setelah beberapa awak media datang dan menemukan tulisan tersebut.
Zainudin mengaku tidak tahu permasalahan tersebut. Yang ia tahu bahwa pengelola makan adalah Broto dan pembangunan siring dilakukan Endang. ”Mungkin saja keluarga almarhum belum bayar, tetapi ini hanya untuk siring, bukan masalah tanah makam, karena tidak ada jual beli tanah makam di sini,” tegasnya.
Pantauan Radar Palangka, pemakaman Abdul Rahman berdampingan dengan kuburan lain. Tulisan di nisan pun sudah pudar dan hanya sedikit bisa terbaca. Tidak ada yang spesial dari makam itu. Hanya karena tulisan belum dibayar, sehingga warga heboh dan sempat beredar di dunia maya. (daq/ign)