PALANGKA RAYA – Pesatnya kemajuan teknologi harus mampu menunjang pekerjaan. Sebab, majunya teknologi juga diperlukan untuk melakukan perkembangan sistem pencatatan dan pelaporan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga atau yang disingkat (KKBPK).
Dengan adanya hal itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalteng bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPM-PPA-KB) Kota Palangka Raya, terus berupaya menciptakan teknologi informasi. Dimana teknologi itu dapat menyediakan data dan informasi keluarga by name by address berbasis online yang diberi nama aplikasi SIGA (Sistem Informasi Keluarga). Sehingga dapat digunakan dalam penetapan sasaran dan optimalisasi operasional pembangunan KKBPK.
“Kegiatan pengelolaan data serta informasi mempunyai peran strategis dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan pelaksanaan program KKBPK,” kata Kepala BPM-PPA-KB Kota Palangka Raya, Aratuni D Djaban, Kamis (29/9).
Sehingga perlu diadakan bimbingan teknis kepada Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), bidan dan paramedis yang berada di setiap kecamatan dan kelurahan.
Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Pasar Kota Palangka Raya itu (Aratuni, red) para peserta inilah yang bertugas untuk menyampaikan data dan informasi dalam proses perencanaan serta penetapan kebijakan program kependudukkan dan KB, serta pembangunan keluarga.
“Kami berharap mereka nantinya bisa memahami pengembangan SIGA melalui bimbingan teknik (Bimtek) yang kita lakukan. Karena bukan hanya terkait kependudukan saja yang nantinya bisa dilihat melalui aplikasi SIGA ini. Tapi tingkat kemiskinan di wilayah kita pun dapat terdeteksi/diketahui dengan aplikasi SIGA ini,” jelasnya usai mebuka kegiatan tersebut di Ruang Rapat PK II.
Kemudian itu ditegaskan Aratuni, aplikasi SIGA mulai dirancang pada tahun ini yang nantinya bakal dikembangkan di tahun 2017. Dirinya bahkan berkeinginan, Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah mampu menjadi etalase bagi kabupaten lainnya dalam pengembangan teknologi berbasis online.
“Kami berharap setelah aplikasi ini dikembangkan, nantinya aplikasi ni bakal lebih membantu PLKB yaitu bidan dan para medis guna memahami teknik analisis serta evaluasi data program kependudukan dengan optimal serta spesifik,” tukasnya. (rm-78/vin)