PALANGKA RAYA – Sejumlah proyek strategis yang sudah direncakan Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, seperti Water Front City (WFC), penataan ruang terbuka hijau dan konsep desain Bundaran Besar, dibahas bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia didampingi Wakil Wali Kota Mofit Saptono Subagio berserta SKPD terkait lainnya dilingkup Pemkot berkesempatan menyampaikan rencana dari mega proyek tersebut di hadapan gubernur, Selasa (6/10).
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran terkait konsep Pemkot tersebut menyampaikan dukungannya. Pemprov sendiri, ujarnya, tentu akan mengkuti langka dari Pemkot. Sebab desain dan penantaannya sudah disiapkan konsepnya oleh Pemkot. Apabila memerlukan bantuan, tinggal dikoodinasikan saja dengan dinas terkait.
“Tentu kita akan melikat langkah dari kota. Apa saja yang nanti mereka perlukan dan minta bantuan, ya pastinya Pemprov akan membantu. Tak hanya untuk masalah proyek ini, tapi untuk yang lainnya seperti jalan dan kawasan wisata, juga akan kita perhatikan,” katanya.
Gubernur menambahkan, untuk sebuah proyek memerlukan perencanaan yang matang dan dibarengi dengan berbagai konsep. Karena pastinya proyek yang direncanakan ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Sangat tidak diharapkan proyek yang menelan anggaran banyak, tapi akhirnya sia-sia akibat konsep yang direncakan tidak dimatangkan terlebih dahulu.
“Yang kita rencanakan ini sangat bagus. Tapi kita lihat juga dampaknya misalkan ada kesalahan. Sayang anggaran kalau akhirnya sia-sia, maka dari itu saya minta ini perlu konsep matang. Namun intinya saya mendukung, karena semua itu untuk kemajuan dan pastinya masyarakat juga merasakan manfaatnya,” katanya mengharapkan.
Sementara itu, Wali Kota dalam paparannya menyampaikan berbagai konsep yang telah disiapkan tersebut guna mendukung kemajuan perkembangan kota. Saat ini, pihaknya sudah memiliki grand desain untuk sejumlah proyek tersebut. Kedepannya, tinggal dilakukan pematangan dan tentunya dukungan dari Pemprov Kalteng.
“Water Frond City saat ini sudah dibuat desainnya, untuk ruang terbukan hijau pun juga telah ditetapkan lokasinya. Begitu juga dengan Bundaran Besar yang direncanakan akan banyak perubahan,” katanya.
Khusus untuk Bundaran Besar, ujar Riban, memang akan ada beberapa perubahan dan penambahan, Seperti penambahan desain delapan penjuru mata angin dan air mancur ditengahnya. Namun demikian, untuk patung TNI tetap tidak ada perubahan.
“Begitu juga dengan Water Front City dan ruang terbukan hijau, sudah menentukan apa-apa saja yang nantinya akan kita lakukan. Kalau Water Front City ini misalnya, kita sudah rencakan bisa dimanfaatkan untuk wisata dan lainnya yang tentu berguna juga bagi masyarakat,” katanya menjelaskan
Riban menambahkan, pengembangan proyek tersebut tidak hanya untuk mempercantik wajah kota. Sebab, sejumlah proyek yang direncakan ini akan berhubungan langsung dengan daya tarik wisatawan. Tentu, sambungnya, hal tersebut bertujuan untuk menambah pemasukan daerah.
Palangka Raya hanya bisa memaksimalkan potensi wisata untuk menambah pemasukan daerah. Karena Ibukota provinsi ini tidak seperti kota-kota lainya yang memiliki banyak potensi alam untuk dimanfaatkan menambah pemasukan daerah.
“Kita akan terus genjot perencaannya. Saya sudah seing sampaikan pada teman-teman di dinas terkait untuk tetap berkoordinasi. Pasti kedepan, konsep yang sudah kita pegang akan terus dimatangkan lagi,” pungkasnya. (sho/vin)