PALANGKA RAYA – Seorang siswi SMP di Kota Palangka Raya, AS (18), harus menjalani rehabilitasi karena kecanduan Zenith atau kerap disebut pil setan. Remaja putri itu dititipkan di kantor BNN Kota Palangka Raya. Dia sudah beberapa bulan menjadi budak pil tersebut.
Setiap hari AS mengaku mengonsumsi Zenith sebanyak lima butir. Bila tidak, perasaannya tidak tenang dan merasa sakit. Kondisi itu membuat orangtuanya menyerahkan putri mereka ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palangka Raya, Rabu (12/10), untuk menjalani pemulihan dan lepas dari candu.
Kepala BNN Kota Palangka Raya Ahmad Soedja’i mengatakan, AS merupakan pengguna rutin Zenith. Akibat pengaruh obat tersebut, dia pernah membolos sekolah selama 20 hari. ”Diantar orangtuanya karena pernah bolos sekolah 20 hari. Tidak ikut ujian dan kabur dari rumah karena Zenith,” ujarnya, Kamis (13/10).
Soedja’i menuturkan, AS jadi pecancu karena pergaulan dan bujuk rayu teman-temannya. ”Kini dia menyesal karena pengaruh pergaulan dan rayuan manis teman-temannya,” katanya.
Soedja’i menjelaskan, tindakan orangtua AS sudah tepat sebelum AS lebih parah hingga bias saja terjerumus mengkonsumsi narkotika. ”Perbuatan itu karena faktor ingin coba-coba. Rasa ingin tahu begitu tinggi. Jadi saya mengimbau kepada orangtua agar mengawasi anaknya. Jangan memberikan uang jajan lebih,” ujarnya.
Sementara itu, AS mengakui sudah beberapa bulan mengonsumsi Zenith. Awalnya hanya satu butir, tetapi lama-kelamaan menegak lima butir setiap hari. ”Diajak teman awalnya, terus enak hingga nelan lima butir. Saya beli sendiri,” katanya sambil tertunduk. (daq/ign)