PALANGKA RAYA –Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Kota Palangka Raya yang di Ketuai Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia membahas masalah-masalah yang selama ini menjadi keluhan masyarakat di wilayah Kota Cantik. Seperti adanya bangunan warung remang-remang dan penjualan minuman keras.
Dari dua hal tersebut pihaknya juga membahas sengketa tanah yang berada di Jalan Dulin Tandang dan masalah adanya ormas yang melakukan aksi di bundaran besar beberapa hari yang lalu. Aksi tersebut apabila tidak cepat ditanggulangi pihak aparat kepolisian serta Forkopinda secepatnya, takutnya bisa lari ke SARA dan dapat merugikan masyarakat Kota Palangka Raya.
“Untuk bangunan esek-esek/praktek prostitusi terselubung, kami tidak beri ampun kepada mereka. Kita akan bongkar sesuai dengan keluhan masyarakat dan tokoh agama. Ini domainnya Satpol PP yang juga di damping aparat kepolisian dan TNI. Sedangkan untuk peredaran miras yang diduga dijual bebas di tempat yang seharusnya tidak boleh di jual. Ini dinas terkait nantinya yang harus mengevaluasi masalah ini,” ucap Riban saat memimpin rapat di ruang Peteng Karuhei I, Selasa (18/10).
Dijelaskannya lagi, mengenai ormas yang melakukan aksi beberapa waktu lalu mengecam Gubernur DKI Jakarta lantaran diduga kuat menghina kitab suci salah satu agama di negeri ini, pihaknya juga sangat menyesalkan mengapa mereka melakukan hal tersebut. Padahal dengan cara yang elok seperti bersurat atau mengirim pesan ke Presiden tentunya lebih elok dan tidak membuat kondisi kota ini menjadi tidak kondusif.
“Kedepan hal-hal seperti ini jangan sampai kita yang di daerah terpancing dengan kabar seperti itu. Sebab, kondisi Kota Palangka Raya sudah sangat kondusif, bahkan jangan sampai ada oknum masyarakat yang nantinya mengobok-obok ketenteraman umat beragama di Bumi Tambun Bungai ini,” tutur dia.
Sebelumnya, Waka Polres Palangka Raya, Kompol Bambang Purwanto menjelaskan, untuk situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Palangka Raya hingga sampai saat ini masih kondusif. Hanya saja pihaknya juga wajib mewaspadai adanya hal-hal yang bisa memecah belah semua umat beragama di kota ini.
“Untuk kondisi Kota sampai saat ini kondusif dan tidak ada hal yang dapat merusak ketenteraman masyarakat. Kalau toh ada juga, kita dari aparat langsung bergerak untuk meredam agar tidak melebar kemana-mana,” tukasnya. (rm-78/vin)