PALANGKA RAYA – Sejumlah kepala sekolah (kepsek) di Kota Palangka Raya disinyalir banyak yang tidak menempuh pendidikan dan latihan (diklat) kompetensi kepala sekolah. Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia mengaku malu dengan kondisi itu. Pemkot seolah tidak bisa membina kepsek.
”Mau gimana lagi? saya jadi malu dengan Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalteng ternyata masih banyak kepsek yang tidak kompeten. Itu diketahui setelah banyaknya laporan kepsek yang tidak mengikuti diklat kompetensi kepsek selama ini,” ujar Riban dalam seminar pendidikan yang digagas Yayasan Insan Cendikia di Aula Universitas Muhammadiayah (UMP), kemarin (19/10).
Riban menegaskan, kepala asekolah merupakan tokoh sentral dalam peningkatan pendidikan. Berhasil atau tidaknya pendidikan, khususnya pada satuan pendidikan, sangat dipengaruhi kompetensi kepsek. Apabila kepsek tidak ada inovasi untuk sekolah, hal itu juga berpengaruh pada kecerdasan peserta didik.
”Persoalan yang terjadi saat ini, ketika pemkot mencari kepsek, problem di lapangan selalu ada saja. Ada didapat sesuai kriteria atau sudah mempunyai standar kompetensi, ternyata kondisinya sakit-sakitan atau dalam keadaan fisik tidak sehat,” ungkapnya.
Melalui seminar itu, Riban menambahkan, para peserta yang didominasi kepsek diharapkan dapat menggali semaksimal mungkin materi yang bakal diuraikan. Pasalnya, seorang kepsek adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah, sehingga harus memiliki kompetensi.
”Berdasarkan kenyataan tersebut, maka menjadi sangat penting bagi kepsek untuk menguasai kompetensi kepsek dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan,” tandasnya. (rm-78/ign)