PALANGKA RAYA –Pameran budaya di Jambore Pemuda Indonesia (JPI) yang dipusatkan di Lapangan Sanaman Mantikei dan sekitarnya, sudah berjalan beberapa hari ini. Hanya saja, ratusan pengunjung yang hendak bersantai di beberapa titik pameran mengeluhkan parkiran.
Ternyata banyak menjamur lokasi parkir liar yang tidak mengantongi izin. Bahkan, parahnya lagi, parkir tersebut dikelola oknum preman yang memungut tanpa menggunakan seragam petugas parkir. Pihak Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya yang berwenang untuk menertibkan parkir liar atau dadakan itu terkesan tutup mata.
Pengunjung yang memarkirkan kendaraan roda dua dan roda empat dipungut dengan harga yang bervariasi. Sepeda motor Rp 2.000-3.000 perunit, sedangkan roda empat ada yang Rp 4.000-5.000 oleh oknum yang mengaku mengelola kawasan setempat.
Keberadaan mereka tidak hanya dalam momen JPI tahun 2016 ini saja, melainkan setiap ada event di kawasan Sanaman Mantikei. Akibatnya, Dinas Perhubungan yang selama ini memiliki hak untuk menjadikan hal itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palangka Raya, malah tak berkutik.
“Sepanjang Jalan Wahidin Sudirohusodo itu mereka tutup dan dijadikan tempat lokasi parkir oleh oknum tersebut. Mereka (petugas parkir ilegal, Red) menjaga kendaraan yang kita titipkan itu tidak dijaga dengan benar. Nah kalau hilang mereka tidak mau bertanggung jawab sebab mereka hanya menyediakan lokasi parkirnya saja, untuk keamanan sepeda motor pengunjung serta asesoris lainnya mereka tutup mata,” kata mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) Alfianus yang kesal dengan oknum juru parkir di lokasi JPI itu, Sabtu (29/10).
Alfianus menegaskan, pemerintah serta pihak yang berwenang jangan tutup mata melihat fenomena seperti ini. Hal ini apabila dibiarkan, maka setiap ada kegiatan serta lain sebagainya di kawasan Sanaman Mantikei ini selalu mereka kuasai.
“Kalau tidak diberantas dengan tindakan tegas, maka perilaku oknum jukir liar seperti ini terus berkembang. Selama ini oknum preman seperti ini memanfaatkan moment saat ada kegiatan semacam ini,” tukasnya. (rm-78/vin)