PALANGKA RAYA – Guna menjamin dan memastikan tidak ada keterlibatan dalam penyalahgunaan narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalteng dan Kota Palangka Raya secara mendadak menggelar tes urine terhadap pegawainya, Rabu (2/11).
Ada 76 orang yang diperiksa urinenya, terdiri dari 53 pegawai BNNP, 4 tahanan BNNP, 18 BNN Kota Palangka Raya, dan Kepala BNN Pangkalan Bun. Hasilnya memuaskan. Semuanya dinyatakan negatif.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Tengah Kombes Pol Sumirat Dwiyanto mangatakan, dirinya ikut diperiksa. ”Semua positif, tidak menggunakan narkoba," ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan mendadak muncul setelah BNN Kota melaksanakan tes urine. Dia kemudian langsung mengumpulkan seluruh jajaran BNNP untuk melaksanakan tes urine, sekaligus para tahanan. ”Semuanya dinyatakan positif, tidak mengandung narkoba (negatif),” ujarnya.
Sumirat menuturkan, tes itu juga sebagai bukti pihaknya yang menjadi aparat penegak hukum dalam pemberantasan dan pencegahan peredaran gelap narkotika, sehingga harus benar-benar bersih.
”Kita tindak tegas. Apakah sebagai pemakai, pengedar atau yang lain. Kalau parah, bisa sampai pada pemecatan. Ada lo di BNN pusat seorang dokter yang dipecat. Intinya, kita tidak main-main," tegasnya.
Sumirat mengaku siap menerima kritikan dari masyarakat. Dia juga berharap masyarakat dapat memberikan informasi terkait peredaran gelap narkotika yang semakin merajalela. ”Kami BNN berharap masyarakat dapat memberikan informasi kepada saya. Laporkan saja apabila ada anggota saya atau tim yang ada di BNNP maupun BNN kota/kabupaten menyalahgunakan wewenang,” pungkasnya. (daq/ign)