PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) belum menetapkan status siaga darurat banjir, sekalipun saat ini sudah ada dua kabupaten di provinsi itu, yakni Gunung Mas dan Pulang Pisau dilanda banjir. Pasalnya, hingga sekaran baru Kabupaten Pulang Pisau yang sudah menetapkan status siaga banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Syahril Tarigan mengatakan, siaga darurat banjir bisa ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi, jika sedikitnya tiga wilayah menetapakan status siaga darurat. Jadi untuk saat ini, berhubung masih satu kabupaten yang menetapkan status tersebut, maka Pemprov pun belum bisa mengambil langkah untuk menetapkan siaga banjir.
“Pemerintah Provinsi belum bisa meningkatkan status siaga darurat banjir karena di kabupaten yang mengalami banjir tidak menetapkan status itu. Sekarang hanya ada dua kabupaten yang terkena banjir, itu pun yang menetapkan status hanya Pulang Pisau,” kata Syahril, Jumat (4/11)
Meski demikian pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana di Kabupaten dan Kota, untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal tersebut dilakukan tak hanya untuk memantai wilayah yang terkena banjir saja, melainkan sebagai dasar untuk meningkatkan status darurat banjir.
Bahkan berdasarkan paparan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa dibulan November ini sudah memasuki puncak curah hujan. Sehingga dirasa perlu untuk meningkat kewaspadaan.
“Ya, misalkan saat pemantauan ini banjir sudah terus-terusan, apalagi sudah beberapa wilayah yang kena, segera saja tetapkan statusnya. Kalau nanti sudah ditetapkan, maka kita akan segera mengambil tindakan selanjutnya,” katanya.
Untuk sarana dan prasarana, dia menjelaskan tidak hanya di BPBD. Karena sifatnya koordinasi, tentu akan ada sarana dan prasarana dari instansi terkaik lainya, seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Belum lagi ditambah dengan sarana dari pihak pemerintah setempat. Dengan demikian, ujar Syahril, jika berbicara mengenai sarana dan prasarana, dapat dikatakan cukup mendukung.
“Selain sarana dan prasarana, ada yang namanya peralatan dan logisitik. Seperti bantuan makanan dan obat-obatan serta para medis. Ini semua aka diluarkan jika nanti kondisi memang sudah semakin parah,” katanya menjelasnya.
Terkait dengan karewanan banjir, dia menyabutkan hampir semua wilayah pada beberapa kabupaten di provinsi itu berpotensi terhadap bencana banjir, khususnya wilayah dipinggiran aliran sungai.
“Tiap kabupaten ada beberapa wilayahnya yang berpotensi banjir, hanya tinggal lokasi dan curah hujannya saja yang akan membuat apakah itu akan terjadi banjir atau tidak. Tapi intinya kita akan terus koordinasi untuk meningkatkan kewaspadaan,” bebernya. (sho/vin)