PALANGKA RAYA – Gelombang protes terkait penangkapan pengurus pusat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga terjadi di Kota Palangka Raya. Sekitar 30 kader muda HMI Kalteng dan Palangka Raya menggelar aksi damai, sekaligus protes atas tindakan kepolisian.
Mereka menggelar aksi solidaritas di Bundaran Besar dan Markas Polda Kalteng, Kamis (10/11). Aksi itu dikawal ketat puluhan personel polisi dari Polres Palangka Raya dan Polda Kalteng. Mereka menilai aparat telah menciderai demokrasi.
Para pendemo juga memprotes polisi karena memperlakukan kader HMI seperti pengedar atau bandar narkotika saat diamankan. Melalui surat pernyataan, mereka menilai tindakan aparat sangat represif dan sewenang-wenang menangkap kader pengurus HMI. Mereka meminta Kapolri melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap oknum aparat yang melakukan provokasi hingga terjadi bentrok.
Ketua HMI Cabang Palangka Raya Rahmat Fauzi mengatakan, sekjen PB HMI merupakan simbol HMI. ”Kami datang untuk menyampaikan aspirasi dan menyerahkan lembaran surat pernyataan sikap HMI Cabang Palangka Raya. Kami minta aparat penegak hukum benar-benar mengusut kasus ini. Koruptor saja, apabila mau ditangkap diberikan surat terlebih dulu, tetapi dalam penangkapan ini tidak ada,” tegasnya.
Mereka juga meminta Komnas HAM mengusut tuntas pelanggaran HAM oleh aparat sekaligus membebaskan seluruh kader HMI yang ditahan. Sebelum menuju Polda Kalteng, mereka sempat berorasi di Bundaran Besar. Mereka juga sempat menolak penawaran bertemu dengan pejabat utama Polda Kalteng bila diwakilkan lima kader.
Di hadapan pendemo, Wakapolda Kalteng Kombes Pol Suroto mengatakan, saat bertindak, penyidik atau aparat kepolisian selalu berpedoman pada hukum. Apabila ada kesalahan prosedur, bisa melalui jalur hukum dengan mengajukan praperadilan.
”Silakan tempuh jalur hukum. Tetapi, saya apresiasi ungkapan keperihatinan ini,” pungkasnya.
Pantauan Radar Palangka, para demostran sempat tidak diperkenankan masuk ke area Polda Kalteng. Sejumlah personel Sabhara Polda langsung membuat pagar hidup agar para kader HMI tidak bisa masuk. Meski demikian, aksi tersebut berjalan dengan aman dan lancar. (daq/ign)