PALANGKA RAYA – Kebakaran yang melanda tempat hiburan malam berupa studio karaoke keluarga nyaris merenggut nyawa tiga petugas pemadam di Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, Jumat (18/11). Pasalnya, gumpalan asap beracun keluar dari gedung bertingkat dua itu.
Diduga api muncul dari korsleting listrik di lantai dua, yakni dari kabel bagian dalam komponen pengeras suara. Ratusan petugas pemadam kebakaran bahu membahu mengatasi insiden tersebut. Perlu empat jam untuk memadamkan api secara keseluruhan.
Tiga petugas pemadam yang tengah berjibaku memadamkan api, yakni Baihaqi alias Ibai, Subangun, dan Panud, mengisap asap beracun. Akibatnya, mereka keracunan dan langsung dievakuasi ke RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya. Bahkan, satu di antara petugas itu hingga tadi malam belum sadarkan diri.
Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Studio karaoke porak poranda dan banyak genangan air. Kebakaran itu ditangani langsung Polres Palangka Raya.
Manajer Studio Karaoke Andi Wahyudi mengatakan, api dari lantai dua. Saat itu di lantai tersebut tidak ada pengunjung. Namun, saat pegawai mengecek ke ruangan, asap sudah menggumpal.
”Asap dari lantai dua. Diduga karena korsleting peredam sound, hingga mengeluarkan asap tetapi tidak ada kobaran api di dalam gedung tersebut," ujarnya.
Andi menuturkan, awalnya asap terlihat sedikit, tetapi lama kelamaan semakin banyak. Hingga akhirnya dilaporkan ke pemadam kebakaran dan seluruh karyawan dievakuasi. ”Asapnya bikin sesak dan pusing. Kami serahkan penyelidikan ke kepolisian," ujarnya.
Kepala Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya Wawan Berlinson mengatakan, asap mengepung semua ruangan semua lantai gedung tersebut. Asap mengandung racun hingga beberapa personel keracunan.
”Anggota tadi sudah masuk namun asapnya sangat tebal dan beracun hingga akhirnya mundur dan melakukan pengisapan asap sampai akhirnya bisa mematikan titik asap di gedung itu," ujarnya.
Wawan mengaku kesulitan menemukan titik asap, karena tidak ada perlengkapan khusus, baik berupa oksigen maupun alat bantu pernafasan. Terlebih asap yang dihasilkan karena pembakaran mengandung racun dan bisa membuat petugas kesulitan dalam bernafas.
”Kita sulit menjinakkan situasi, karena perlengkapan sangat minim. Terlebih asapnya mengandung racun," jelasnya. (daq/ign)