KUALA KURUN – Festival Tandak Intan Kaharingan ke VIII Tahun 2016 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yang dilaksanakan di Kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) resmi ditutup. Keluar sebagai juara umum adalah Kota Palangka Raya, disusul tempat kedua Kabupaten Katingan dan tuan rumah Kabupaten Gumas harus puas ditempat ketiga.
Bupati Gumas Arton S Dohong mengucapkan selamat kepada juara umum FTIK ke VIII Tahun 2016. Diharapkan, dengan memperoleh predikat juara umum, upaya pembinaan terhadap Umat Hindu Kaharingan akan lebih ditingkatkan lagi.
”Kepada kabupaten yang masih belum mendapatkan predikat juara, kita harapkan ini bisa menjadi motivasi pada saat FTIK ke IX mendatang, yang akan dilaksanakan di Kabupaten Barito Timur (Bartim),” ucap Arton, di Stadion Mini Kuala Kurun, Selasa (29/11) malam.
Dia menuturkan, dengan pelaksanaan FTIK ke VIII tingkat Provinsi Kalteng ini, diharapkan mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pasalnya, event dua tahunan yang dilaksanakan ini sebagai salah satu perwujudan pengalaman dan penghayatan.
”Kita minta kepada generasi muda pada khususnya dan Umat Hindu Kaharingan pada umumnya, agar dapat melaksanakan dan mengamalkan dalam perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam bingkai NKRI,” tegasnya.
Selain itu, kata dia, Umat Hindu Kaharingan jangan mudah terprovokasi dan terpancing terhadap isu-isu menyesatkan, yang pada akhirnya dapat merugikan semua. Mereka harus hadir untuk memberikan pengertian dan pemahaman, agar jangan sampai terjadi gejolak dalam masyarakat.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Jangan mudah terprovokasi, karena kita hidup harus didasarkan semangat kebersamaan dan saling menghargai satu sama lain. Perbedaan bukan sesuatu hal yang harus dipertentangkan, tapi merupakan kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan,” tuturnya.
Tidak kalah pentingnya, tambah Arton, dengan semakin maraknya peredaran narkoba di kalangan masyarakat, pemerintah pun menyatakan bangsa ini sedang dalam keadaan darurat narkoba. Narkoba adalah musuh bersama yang harus diperangi, karena akibatnya dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan generasi muda sebagai penerus harapan bangsa.
”Dalam memerangi narkoba, bukan hanya peran dan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi peran serta ulama juga sangat menentuka,” ujarnya.
Dia pun mengimbau dan mengajak kepada tokoh dan rohaniawan agama Hindu Kaharingan dimanapun berada, untuk dapat secara aktif mengimbau kepada seluruh Umat Hindu Kaharingan, agar secara bersama-sama memberantas dan memerangi narkoba. (arm/vin)