PALANGKA RAYA – Pesawat Lion Air JT866 amblas saat mendarat di Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Rabu (14/12). Pesawat rute Jakarta-Palangka Raya dengan jumlah penumpang 200 orang ini, mendarat sekitar pukul 13.35 WIB mengalami kendala ketika ingin berputar menuju parkiran atau hanggar. Ban depan pesawat amblas yang mengakibatkan badan pesawat tidak bisa berputar menuju parkiran untuk menurunkan penumpang.
Meski satu jam kemudian pesawat baru bisa bergerak satu jam kemudian, namun amblasnya pesawat ini sempat menimbulkan kepanikan dari keluarga penumpang. Mereka geram lantaran pihak maskapai tidak bergerak cepat menurunkan penumpang dari dalam pesawat (evakuasi).
Terkait Kejadian ini, pihak maskapai tidak bisa memberikan penyataan. Petugas yang berada ditempat beralasan tidak punya kewenangan untuk berkomentar. Sedangkan General Manager Lion Air pada saat itu juga tak berada di tempat.
Sementara Kepala Bandara Tjilik Riwut melalui Kasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Huntal Purba menjelaskan, saat itu sedang dilakukan perkerasan dan overlay landas.
”Terkait hal ini pihak bandara sudah memberikan peringatan pada seluruh maskapai agar melakukan putar balik di turning area atau ujung landasan khusus area berputar menuju tempat parkir pesawat,” jelas Purba.
Ia menyebut, amblasnya pesawat Lion Air ini lantaran pilot pesawat lebih memilih memotong dan tidak memutar pada tempat yang ditentukan. Sialnya, pesawat ini memutar di area yang masih dalam pengerjaan. Dengan kata lain, tegas Purba, pilot pesawat melanggar ketentuan yang dibuat.
“Beban pesawat pada saat akan memutar berbeda. Sedangkan area landasan yang dikerjakan permukaannya masih belum terlalu keras. Begitu pesawat memutar, sementara permukaan landasan masih lembek, ini yang mengakibatkan ban depan pesawat amblas,” katanya.
Dirinya memastikan landasan pacu Bandara Tjilik Riwut dalam kondisi baik dan rata. Artinya, kejadian ini bukan disebabkan faktor landasan, melainkan kesalahan pilot pesawat. “Ban pesawatnya amblas tidak terlalu dalam, paling sekitar 10 cm. Tapi yang dilihat keselahannya,” lanjut dia.
Dia memastikan bahwa pihak bandara akan memberikan sanksi bagi maskapai. Saat disinggung sanksi apa yang akan diberikan, dia enggan membeberkan secara rinci. Namun yang pasti pihak bandara aka meminta agar keselahan tersebut tidak diulangi lagi.
“Ya, sudah pastilah akan ada sanksi. Tapi untungnya kejadian ini tidak mengganggu jadwal penerbangan lainya. Karena pada saat itu juga jadwal sedang kosong. Cuma penumpang saja yang kasihan,” katanya.
Sementara terkait lambannya penurunan penumpang, dia menjelaskan bahwa hal tersebut dapat dikatakan wajar. Sebab untuk menurunkan penumpang harus ada standar keselamatan yang disiapkan, apalagi dengan kondisi pesawat yang dapat dikatakan dalam keadaan darurat.
“Semua ada aturannya. Kita tidak mau sembarangan. Ya kami sadar kepanikan para keluarga, tapi kami juga mohon agar paham juga terkait standar keamanan,” katanya menjelaskan.
Sementara itu Agas salah seorang penumpang menyatakan sempat panik saat kejadian tersebut. Terlebih, saat kejadian AC pesawat tidak menyala, hingga mengakibatkan para penumpang kepanasan.
“Ya intinya pilotnya yang nakal. Sudah tahu memutarnya ditentukan, tapi tidak mau mengikuti,” keluhnya. (sho/vin)