PALANGKA RAYA- Masyarakat Dayak Modern merupakan impian dan harapan baru Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Agustiar Sabran. Masyarakat Dayak Modern yang dimaksud adalah masyarakat Dayak yang maju, baik dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, masyarakat Dayak yang bisa menjadi acuan bagi masyarakat lainnya dan spirit untuk menjaga persatuan kesatuan bangsa. Pasalnya, dengan falsafah "huma betang" yang dipegang teguh leluhur dan dijaga secara turun-temurun, memiliki makna dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya masyarakat Dayak.
”Dengan falsafah huma betang yang terus dijaga, masyarakat Dayak akan mampu menjadi salah satu contoh menerapkan hidup berbangsa dan bernegara secara rukun dan selalu berdampingan. Kita diajarkan tidak membeda-bedakan sesama manusia, nenek moyang selalu mengajarkan hidup rukun dan damai dalam sebuah rumah besar," kata Ketua Umum DAD Kalteng Agustiar Sabran, Minggu (18/12).
Agustiar meyakini, jika masyarakat bisa hidup rukun, damai, dan berdampingan, pembangunan akan mudah diwujudkan. ”Ini yang ingin kita capai ke depan. Makanya, untuk pelantikan DAD kita mengangkat tema ’Menuju DAD yang Modern dan Mandiri Dengan Spirit Kearifan Lokal dalam Bingkai NKRI.’ Kita ingin, masyarakat Dayak bisa maju dan mandiri dengan spirit kearifan lokal," ujarnya.
Kalimantan, khususnya Kalteng yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah, lanjutnya, tentu harus dinikmati juga oleh masyarakat Dayak. Saat ini, hanya sebagian kecil warga Dayak yang menikmati hal tersebut.
”Untuk itu, ke depan melalui DAD, potensi SDA ini harus juga bisa dikelola oleh masyarakat Dayak secara mandiri dengan kearifan lokal yang telah lama dimiliki suku Dayak. Masyarakat Dayak harus mampu bersaing untuk mengelola secara mandiri kekayaan yang dimiliki," tegasnya.
Untuk mewujudkan hal itu, lanjutnya, masyarakat Dayak harus memiliki kemauan kuat dan kemampuan, serta berpikir modern. Untuk mendapatkan kemampuan, harus mampu mengusai iptek.
”Kita DAD akan mendorong itu, masyarakat Dayak harus bisa bersaing. Kita tidak ingin masyarakat hanya menjadi penonton di daerah sendiri. Masyarakat Dayak harus menjadi pemain dan bisa merasakan kesejahteraan dari kekayaan alam yang dimiliki," katanya.
Agustiar menuturkan, melalui rapat kerja daerah (Rakerda) I yang akan digelar, DAD akan merumuskan berbagai keinginan masyarakat Dayak untuk kemajuan Kalteng. ”Nanti akan kita rumuskan beberapa poin yang akan menjadi priorotas dan program kerja DAD ke depan. Selain itu, kita akan memberikan masukan kepada pemerintah agar kepentingan masyarakat Dayak diakomodir," tandasnya. (arj/ign)