PALANGKA RAYA – Investor asing dari India melirik Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mendirikan 10 unit pabrik gula di lima kabupaten/kota khususnya yang berada di wilayah tengah. Yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas), Pulang Pisau (Pulpis) dan Kabupaten Kuala Kapuas.
Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran juga sudah menerima kedatangan investor asing yang ingin menanamkan sahamnya di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila ini. Sugianto pun membuka “pintu lebar-lebar” untuk tawaran kerjasama dari investor tersebut.
Bahkan Sugianto juga menantang investor tersebut untuk memberikan lahan seluas-luasnya kepada investor tersebut demi meningkatkan perekonomian di beberapa kabupaten yang letaknya berada di tengah.
“Saya ingin meningkatkan perputaran ekonomi di kawasan Kalimantan Tengah ini, yang jelas dengan cara semacam ini. Hanya saja kita tetap minta komitmen investor asing yang bergerak di bidang gula ini, harus 80 persen memperkerjakan warga lokal alias Kalteng. Agar tidak ada lagi warga kita di Kalteng ini yang mengalami kesenjangan sosial,” kata Sugianto usai menerima kedatangan rombongan para investor dari India, Selasa (27/12).
Dia juga mengatakan, pemerintah juga sudah menyediakan lahan sekitar 300 ribu hektare sesuai dengan kebutuhan para investor yang hendak mengembangkan usaha pabrik gulanya di wilayah Kalteng. Tak tanggung-tanggung dari 300 ribu hektare lahan yang di sediakan itu, pihaknya bakal membuat 10 unit pabrik gula yang dalam satu unitnya memerlukan 30 ribu hektare.
“Untuk kabupaten yang berada di wilayah barat tentunya sudah bisa dilepas dengan memiliki potensi PAD yang sudah ada. Nah saya tinggal menghidupkan perekonomian kabupaten/kota yang berada di tengah, maka dari itu saat ini pihak asing melirik untuk berinvestasi di daerah kita,” ucapnya.
Dilain pihak, Lalit Kumar Ratail selaku CMD Of Authority Of Indonesia Grup menjelaskan, pihaknya memilih Kalteng sebagai wadah berinvestasi selain lahannya yang masih luas, pihaknya juga pernah beberapa kali menginjakkan kaki ke Kalteng beberapa tahun yang lalu. Berbicara mengenai investasi yang mereka lakukan di Kalteng, pihaknya juga merespon dengan baik pernyataan Gubernur Kalteng. Kumar juga berkomitmen mengikuti aturan-aturan yang disuguhkan pemerintah setempat kepada mereka.
“Kita juga berkomitmen untuk tenaga kerja lokal kita berikan 80 persen, untuk 20 persennya itu pekerja dari luar yang nantinya memberikan pelajaran kepada tenaga lokal. Apabila perizinan yang diajukan kita cepat prosesnya, maka pembangunan pabrik gula untuk 6.000 ton kita akan bangun,” katanya.
Untuk bahan baku, lanjut Kumar, selain menanam sendiri, mereka juga melibatkan tanaman para petani lokal. Baik yang menggunakan plasma serta lain sebagainya, hal ini guna menunjang kebutuhan bahan baku untuk perusahaan yang mereka bangun.
Di lokasi yang sama, anggota DPRD Provinsi Kalteng HM Asera sangat mendukung dengan komitmen yang dilontarkan pihak investor dari India itu. “Selain meningkatkan perekonomian di Kalteng, provinsi yang memiliki lahan sangat luas ini bisa tambah maju. Bahkan tidak kalah bersaing seperti provinsi-provinsi tetangga yang kemajuan peningkatannya wilayahnya itu sangat pesat,” pungkas Asera dengan nada lantangnya. (wlh/vin)