PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya meningkatkan pembangunan jalan di beberapa titik yang ada di dalam kota. Seperti ruas Jalan Temanggung Tilung di tingkatkan dan yang semula satu jalur menjadi dua jalur. Namun peningkatan Jalan Temanggung Tilung itu mendapat kritikan Wakil Ketua II DPRD Kota Palangka Raya, Crismes G Djaga.
Dia mengkritik median jalan yang menjadi pembatas jalan itu, dianggap terlalu lebar dibuat. Alhasil ruas jalan tersebut terkesan sempit bahkan apabila ada kendaraan roda empat yang hendak putar arah dari jalur satu kejalur lain. kawasan jalan tersebut menjadi macet, bahkan berbahaya dapat mencelakakan pengendara apabila tidak berhati-hati.
"Ya median jalannya itu terlalu lebar mereka membuatnya, seharusnya di tengahnya itu gak usah ada ruang seperti itu. Buat apa juga ada ruang ditengahnya, takutnya kalau dibuat apa-apa nanti malah membuat masalah lagi karena jalan disitu setelah dibagi dua jalur malah sempit," ucap Crismes G Djaga, akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan, selain sempit jalur tersebut permasalahan di kawasan setempat adalah drainase. Warga yang bermukim di kawasan setempat sering kali menjadi korban banjir akibat saluran drainase yang sangat buruk.
"Bukan saya saja yang komplain sebenarnya, masyarakat juga banyak yang mengaku kesal dengan keadaan yang mereka alami ketika hujan turun masyarakat setempat kebanjiran. Ada terkesan mengapa harus jalan terlebih dahulu yang dilakukan perbaikan, tidak drainase yang kondisinya buruk," ujarnya menerima laporan.
Lebih lanjut, Politisi Partai Hanura itu menambahkan, air disaluran drainase yang tidak berfungsi itu, apabila penuh airnya meluber kejalan. Alhasil jalan yang sudah mendapat peningkatan oleh pihak Pemkot, rawan sekali mengalami kerusakan karena airnya terendam.
"Kalau tidak cepat ditangani ini sama saja membuang-buang anggaran. Maksud membuang-buang anggaran, jalan yang baru ditingkatkan bila terkena genangan air genangan air bisa rusak. Sebab lubang kecil yang terisi lama-lama menjadi besar, makanya kita minta Pemkot harus memikirkan masalah ini," tukasnya. (wlh/vin)