PALANGKA RAYA – Akses keuangan dalam bentuk penyaluran kredit dan investasi terutama pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini menandakan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat di provinsi ini. Apabila tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, maka bukan tidak mungkin turut mempegaruhi ekonomi daerah.
Meski demikian, peningkatan akses keuangan dan investasi ini harus di iringi peningkatan pemahaman terhadap sektor jasa keuangan.
Penjabat (Pj) Sekda Kalteng Syahrin Daulay menyebutkan dengan peningkatan tersebut, sangat memungkinkan muncul tawaran produk keuangan yang tidak memiliki legalitas alias bodong.
“Yang tidak punya legalitas seperti ini akan malah membuat kerugian masyarakat apalagi mereka yang menggeluti UMKM. Jadi tetap waspada tehadap jasa keuangan yang menjanjikan keuntungan tinggi, yang bahkan kadang-kadang sangat menggiurkan,” kata Syahrin, Rabu (18/1).
Di satu sisi pemerintah mendorong masyarakat untuk bisa berinvestasi, namun di sisi lain pihaknya meminta masyarakat untuk berpikir kritis. Pemahaman masyarakat terkait hal ini memang di tuntut agar tidak terjebat investasi bodong.
“Terhadap sektor yang ilegal ini, kita hanya menyerahkan pada pihak terkait. Kita sendiri hanya berusaha mengimbau masyarakat supaya hati-hati,” katanya.
Terkait hal ini, dia meminta pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai salah satu pihak yang bekerpentingan langsung mengatasi masalah ini bisa memberikan pemahaman pada masyarakat terhadap sektor jasa keuangan. Dia menyebutkan, dengan masyarakat punya pemahaman terhadap sektor jasa keuangan, setidaknya bisa diketahui mana tawaran produk keuangan yang legal dan tidak.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa maraknya penghimpunan dana dan investasi ilegal telah banyak menelan korban, meresahkan masyarakat dan menimbulkan kerugian materi yang sagat besar. Hal inilah yang menjadi alasan perlu dilakukan pencegahan dan penanganan yang efektif untuk setiap pelanggaran di bidang penghimpunan dana masyarakat atau investasi.
“Peningkatan pemahaman ini, masyarakat bisa tahu mana yang baik mana yang bisa membuat kerugian. OJK kami harapkan melalui programnya memberikan pemahaman masyarakat. Geliat ekonomi harus mendapat dukungan dari semua lini,” ucapnya. (sho/vin)