PALANGKA RAYA – Sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, tes bagi tenaga kontrak di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai dilaksanakan, Kamis (25/1).
Jumlah peserta yang mencapai ribuan, membuat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng selaku panitia pelaksana menggunakan sistem gelombang, agar tes tertulis selesai hanya dalam satu hari.
Pj Sekda Kalteng Syahrin Daulay mengatakan, tenaga kontrak yang mengikuti tes kali ini yaitu tenaga kontrak lama yang telah melakukan registrasi ulang untuk diangkat kempali pada tahun ini.
Sementara tes ini sendiri tidak sebatas melihat sejauh mana wawasan yang dimiliki, melainkan tingkat kompetensinya.
“Ya, tentu yang dicari itu kualitas dan loyalitas. Karena tenaga kontrak inikan nantinya sebagai pelengkap sekaligus membantu jajaran pemerintah,” kata Syahrin.
Syahrin membantah terkait beredarnya informasi bahwa tes kali ini diikuti oleh pelamar baru. Menurutnya berdasarkan pendataan, peserta merupakan tenaga kontrak lama. “Tidak ada (pelamar baru), artinya yang tes ini mereka tenaga kontrak lama semua,” tegasnya.
Lebih lanjut disinggung terketersediaan anggaran, Syahrin menuturkan anggaran untuk tenaga kontrak untuk tahun ini tentu sudah disiapkan.
Hanya saja untuk menggambarkan berapa besaran anggaran yang dikucurkan untuk pembayaran gaji tenaga kontrak masih belum bisa dipaparkan.
Sebab, anggaran tersebut akan menyesuaikan dengan jumlah tenaga kontrak yang bertugas pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Lebih kurang sekitar dua ribuan, ya kira-kira segitulah kebutuhannya (tenaga kontrak). Kalau untuk anggaran masih tidak bisa kita perkirakan. Kan tunggu berapa jumlah tenaga kontrak dulu,” ujarnya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala BKD Kalteng Saidina Aliansyah kembali mempertegas bahwa tidak ada pelamar baru pada tes kali ini.
Pendataan sudah dilakukan dengan cermat, terlebih data yang masuk berasal dari SKPD terkait. Sehingga dengan demikian dapat diketahui apabila ada pelamar baru yang masuk.
“Ya, jangan kita terkecoh dari apa yang disampaikan di media sosial yang mengatakan ada pelamar baru, karena semua itu belum tentu benar. Tapi, kita bisa cek sendiri apa yang di lapangan,” pungkasnya. (sho/fm)