PALANGKA RAYA – Pembunuh Ade Sucipto, Rendi alias Pupung, menyesali perbuatannya yang menghabisi tetangganya secara sadis di Jalan Tenggiri, gang Komando 1, kawasan Jalan Tingang, Palangka Raya. Dia siap bertanggung jawab dan menebus dosa dengan menerima hukuman berat atas perbuatannya, termasuk hukuman mati.
”Saya siap bertanggung jawab karena telah membunuh korban. Saya siap apa pun keputusan hakim. Mau hukum mati atau hukuman seumur hidup saya siap, tidak takut. Tapi jujur, saya menyesal karena membantai korban,” kata Pupung kepada Radar Palangka, Rabu (1/2).
Pupung mengaku tidak ada niat membunuh korban. Namun, karena emosi, dia tersinggung dengan perkataan korban, sehingga mengambil parang dan membacokkan senjata tajam tersebut ke tubuh Adi.
”Saya kesal. Saya juga akui menggas motor (dengan suara nyaring). Sekali lagi saya minta maaf, terlebih kepada istri dan anak-anak almarhum. Sebagai penebusan salah, saya siap untuk dihukum seberat apa pun,”tegasnya.
Lebih lanjut Pupung mengatakan, dia tidak ingin dibesuk dan dijenguk keluarganya, termasuk sang istri. Alasanya, Pupung tak ingin terlihat sedih dan menyaksikan keluarganya kesulitan.
”Saya tidak ingin dibesuk, biar saya hadapi semua. Saya di dalam ini bisa makan dan minum. Saya hanya berharap mereka bisa lebih baik di luar sana,” pungkasnya.
Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli mengatakan, kasus itu masih dalam proses pemberkasan. Sesuai hasil rekontruksi, pelaku membunuh korban secara spontan.
”Pembunuhan itu tidak dilakukan secara terencana,” ujar pamen Polri ini.
Sebelumnya, dalam rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Ade Sucipto yang digelar Polres Palangka Raya Minggu (29/1), pembantaian tersebut disaksikan anak dan istri korban.
Rekonstruksi dilakukan dua hari setelah tersangka ditangkap dan diamankan tim Satreskrim Polres Palangka Raya. Sebanyak 25 adegan diperagakan tersangka dalam rekonstruksi yang digelar di Jalan Tenggiri gang Komando 1, kawasan Jalan Tingang, Palangka Raya itu.
Suasana reka ulang diwarnai isak tangis dan haru dari keluarga korban. Bahkan, istri Ade, Ramani (40), sempat histeris dan mengamuk saat pelaku memperagakan aksi kejinya. Dia berhasil ditenangkan Kapolsek Pahandut Kompol Ani Maryani bersama beberapa polwan lain. (daq/ign)