PALANGKA RAYA – Nasib tragis menimpa Hj Esthernitae (65). Wanita uzur berstatus janda itu ditemukan tewas dengan kondisi jenazah yang membusuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap di kamar barak Jalan Sisingamangaraja II, Kamis (16/2).

Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh warga asal Sampit (Kotim) itu. Diduga almarhum meregang nyawa karena sakit. Eshernitae diperkirakan sudah empat hari meninggal. Kasus tersebut masih ditangani Polres Palangka Raya yang telah memeriksa sejumlah saksi.

Mayat Eshernitae pertama kali ditemukan pemilik barak, Aming, warga Jalan Raden Saleh I. Aming menerima laporan penghuni barak lainnya yang mencium aroma tak sedap. Awalnya bau itu disangka berasal dari tumpukan sampah di belakang barak, tepatnya belakang pintu nomor 5.

Saat pintu barak diketuk, tidak ada jawaban hingga sepakat dibuka menggunakan kunci ganda. Ketika pintu terbuka, aroma tak sedap langsung menyengat. Saat itulah almarhum ditemukan meninggal dunia dengan posisi terlentang tanpa baju. Polisi pun langsung dihubungi.

Tetangga barak almarhum, Sarbani, tak menyangka wanita itu meninggal dunia. Dia mengaku sudah beberapa hari tidak melihat almarhum. Esthernitae biasanya terlihat menyapu di depan barak.

Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli mengatakan, dugaan samentara, kematian jenazah karena sakit yang dideritanya. Di badan jenazah tidak ditemukan bekas luka. "Ditemukan dalam keadaan sudah mengalami pembusukan. Terlentang di lantai ruang tengah. Untuk sementara meninggal karena sakit," kata Lili Warli.

Lili melanjutkan, korban pada seminggu sebelumnya pernah mengeluh menderita sakit kepada pemilik barak dan tetangganya. Setelah itu, korban tidak keluar rumah dalam beberapa hari sampai akhirnya ditemukan membusuk. (daq/ign)