KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menggelar rapat dengan para pedagang dan pengurus Pasar Baru Kuala Kurun, Rabu (22/2). Rapat ini dilakukan untuk menemukan sebuah kesepakatan antara pedagang dengan Pemkab Gumas, terkait dengan persoalan yang ada di pasar tersebut.
Bupati Gumas Arton S Dohong mengatakan, masih banyak persoalan dalam pengelolaan Pasar Baru Kuala Kurun, di antaranya pungutan liar (pungli) dari oknum Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), pasar yang sepi pembeli, sewa blok atau kios mahal, keluhan pembeli terkait lahan parkir, dan penyewa yang tidak menempati blok dan kios, serta masalah lainnya.
”Rapat ini kita lakukan untuk mengakomodir semua keluhan para pedagang yang menyewa di Pasar Baru Kuala Kurun dan dimusyawarahkan guna mencari solusi terbaik, sehingga memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik itu pedagang, pembeli, dan pemerintah,” kata Arton.
Terkait keluhan pedagang yang tidak terima adanya pungli, pihaknya telah menindak tegas oknum yang mengambil pungutan di luar dari kewajiban dan keputusan Bupati. Semua uang yang dipungut dari pedagang tersebut harus segera dikembalikan.
”Beberapa waktu lalu, kita melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Baru Kuala Kurun dan ditemukan ada oknum yang melakukan pungli. Oknum tersebut sudah kita tindak tegas dan harus segera mengembalikan uang pedagang yang dipungutnya,” ujarnya.
Persoalan lain, kata Arton, sepinya pembeli di Pasar Baru Kuala Kurun. Hal ini karena masih banyak pedagang yang jualan berdekatan dengan Pasar Baru. Selain itu, tidak ada lahan parkir yang memadai.
”Terkait masalah itu, kita akan melakukan penertiban pedagang yang berjualan di sekitar Pasar Baru. Untuk lahan parkir, kita akan membersihkan lapangan di depan pasar, sehingga pengunjung bisa parkir dengan leluasa,” ujarnya.
Mengenai nilai sewa blok dan kios Pasar Baru yang terbilang tinggi, pihaknya akan mengkaji lebih jauh lagi, karena ini merupakan aset yang diperuntukkan bagi semua pihak dan bukan lahan bisnis atau sekadar mencari keuntungan.
”Semua persoalan ini akan kita lihat lagi. Ini merupakan masukan agar bagaimana ke depannya bisa kita selesaikan,” tandasnya. (arm/ign)