PALANGKA RAYA - Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (STAHN-TP) Palangka Raya menggelar workshop kurikulum berbasis kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI). Workshop tersebut dilaksanakan untuk menyelaraskan secara cermat terkait profil, kompetensi, maupun komponen isi deskripsi kurikulum yang mengandung pengayaan isi dan komponen kemampuan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Kegiatan yang digelar pascasarjana STAHN-TP pada 20-21 Maret 2017, diikuti oleh para dosen. Hadir sebagai pemateri adalah Prof. Dr. I Putu Gelgel, SH., M.Hum. dari UNHI Denpasar dan Dr. I Gede Suwindiya, S.Ag., MA. dari IHDN Denpasar.
Sementara itu, Ketua STAHN-TP Palangka Raya Prof. Drs. I Ketut Subagiasta, M.Si., D.Phil mengatakan bahwa kurikulum KKNI sebagai salah syarat penting dalam pengelolaan perguruan tinggi. Untuk Program Magister ada tiga prodi Magister yang dikelola, yakni Prodi Magister Ilmu Hukum Hindu, Prodi Magister Pendidikan Agama Hindu, dan Prodi Magister Manajemen Pendidikan Agama Hindu.
”Kurikulum berbasis KKNI ini penting untuk penyelarasan secara cermat terkait profil, kompetensi, maupun komponen isi deskripsi kurikulum yang mengandung pengayaan isi dan komponen kemampuan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Apakah nanti sebagai ahli hukum Hindu, peneliti hukum Hindu, praktisi hukum Hindu, pendidik hukum Hindu, tenaga konsultan hukum Hindu maupun out put dan out come yang berkualitas,” tegasnya, Selasa (21/3).
Workshop KKNI ini, menurutnya juga sebagai upaya inovatif dan transformatif regulasi bidang kurikulum KKNI yang diberlakukan oleh pemerintah. ”Kami berharap program pascasarjana STAHN-TP Palangka Raya semakin lebih baik dalam mencapai visi tamatan yang berkualifikasi magister unggulan dengan kurikulum berbasis KKNI ini," tandasnya. (arj/oes)