SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Senin, 15 Mei 2017 11:27
Melihat Hasil Pembangunan Kini, Jangan Terlena!!!
BANTUAN: Bupati Gumas Arton S Dohong didampingi Wakil Bupati Rony Karlos menyerahkan bantuan kepada masyarakat di Lapangan SDN Rangan Tate, Kecamatan Mihing Raya, Minggu (14/5).(ARHAM SAID/RADAR SAMPIT)

KUALA KURUN – Hari Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke 14, Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke 45 dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXIV Tingkat Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Tahun 2017 dipusatkan di Desa Rangan Tate, Kecamatan Mihing Raya.

Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan, yakni pemberian bantuan untuk warga kurang mampu, pelayanan KB gratis, administrasi kependudukan dan catatan sipil, pengobatan gratis dan sunat masal, perpustakaan keliling,dan gelanggang dagang keluarga.

”Melalui peringatan ini, seluruh komponen masyarakat yang merupakan pelaku pembangunan, jangan terlena dengan cara pandang yang salah dalam menyambut hasil pembangunan yang telah kita lakukan, karena itu merupakan kebutuhan kita bersama,” kata Bupati Gumas Arton S Dohong, Minggu (14/5).

Terkait Harganas, Arton menuturkan, program revitalisasi kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) akhir-akhir ini mengalami penurunan jika dibandingkan masa lalu. Padahal, program ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan, taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Gumas.

”Program tersebut akan mengajarkan kita merencanakan hidup yang baik dan matang, misalnya generasi muda perlu merencanakan kapan harus menikah, kapan punya anak,” ujarnya.

Melalui kegiatan itu, diharapkan dapat memberikan motivasi, fasilitasi kepada TP-PKK dalam melaksanakan 10 program pokok dan lembaga kemasyarakatan lainnya, sehingga menumbuhkan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan nilai-nilai gotong royong, semangat kebersamaan, kesadaran masyarakat dalam pembangunan.

Terkait dengan budaya gotong royong, Arton menilai, kegiatan tersebut cenderung menurun, saling acuh dan tidak saling peduli antara satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan saling curiga anta kelompok masyarakat.

”Kita harapkan melalui pencanangan Hari BBGRM mampu menjadi langkah kita dalam mempertahankan nilai budaya bangsa, dimana gotong royong merupakan tradisi sosial yang senantiasa berkembang dalam masyarakat,” tegasnya. (arm/ign)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers