PALANGKA RAYA – Sayembara desain Budaran Besar yang terletak di Kota Palangka Raya, hingga sekarang masih berproses. Kegiatan yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ini sampai sekarang sudah ada sekitar ada 134 perserta yang mendaftar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng, Leonard S Ampung menyebutkan, penilain nantinya tidak hanya dilakukan pemerintah. Melainkan, tokoh masyarakat, tokoh adat dan para akedemisi.
“Kami sudah punya kerangka acuan kerja. Bahwa desain Bundaran Besar ini mencerminkan keberagaman Kalteng. Jadi desainnya bukan hanya sebagai ikon daerah, tapi mencerminkan filosofi Huma Betang. Makanya berbagai tokoh akan dilibatkan untuk penjurian,” katanya, Selasa (6/6).
Sayembara tersebut, ucapnya, tak hanya diikuti oleh masyarakat Kalteng. Tidak sedikit perserta dari luar provinsi yang mengkuti lomba desain ini. Hal ini wajar, sebab Pemprov sebelumnya sudah menyampaikan undangan untuk beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
“Tidak masalah dari luar ikut lomba. Ya, selama kerangka acuan filosofi Huma Betang dimasukan dalam desain, kita pikir boleh saja orang dari luar ikut sayembara,” ucapnya.
Ia menyebutkan, pemenang akan ditetapkan sebelum Idul Fitri nanti. Barulah setelah penetapan pemenang, Pemprov akan membuat perencanaan atau Detail Engineering Design (DED), untuk selanjutnya diusulkan pada penentu kebijakan, baik itu gubernur dan legislatif.
Total hadiah yang disiapkan yakni sebesar Rp 130 juta. Dimana juara satu mendapat Rp 65 juta, juara dua Rp 35 juta, dan juara tiga Rp 20 juta, serta untuk juara harapan Rp 10 juta.
“Sayembara itukan ada prosesnya hingga kita tentukan siapa pemenangnnya. Nah setelah diumumkan pemenangnanya, kita usulkan lagi apakah sudah siap untuk dibangun desain Bundaran Besar tersebut,” pungkasnya. (sho/fm)