SAMPIT – Abrasi yang terjadi setiap hari di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kotawaringin Timur, menimbulkan dampak kian parah bagi lingkungan sekitar dan masyarakatnya.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) pun berharap pemerintah pusat bisa membantu dalam merealisasikan pembangunan tambahan sabuk pantai dalam rangka melindungi Pantai Ujung Pandaran dari dampak abrasi terus menerus.
”Kotawaringin Timur sangat membutuhkan sabuk pantai, supaya Pantai Ujung Pandaran dan aset-aset di tempat itu bisa diselamatkan. Kondisinya sudah sangat mendesak,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim, Fajrurrahman, baru-baru tadi.
Menurutnya, menjaga Pantai Ujung Pandaran agar tetap dalam kondisi yang baik pun menjadi hal yang penting bagi Pemkab Kotim sendiri mengingat lokasi tersebut telah menjadi objek wisata andalan di Kotim.
Namun, abrasi yang disebabkan hantaman ombak menimbulkan dampak yang cukup parah.
Aset wisata Kotim tersebut menjadi korban, sejumlah gajebo yang dibangun permanen di pinggir pantai hancur akibat terkena abrasi pantai.
Disamping itu, dalam 5 tahun terakhir sekitar 20 rumah harus dibongkar lantaran pondasinya yang amblas akibat abrasi. Dan kini abrasi sudah mencapai badan jalan di lokasi wisata tersebut.
”Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan abrasi akan kembali menghancurkan rumah warga dan aset wisata lainnya yakni pintu gerbang, rumah betang dan bangunan lain yang dibangun pemerintah di lokasi itu,” ujarnya.
Sebelumnya sempat terdengar kabar bahwa program sabuk pantai di Ujung Pandaran tahun ini terancam gagal. Lantaran lelang konsultan kegiatan yang dilakukan pemerintah pusat sepi peminat sehingga kegiatan terancam tidak bisa dilaksanakan.
Menanggapi hal tersebut, Fajrurrahman mengatakan bahwa kewenangan pelaksanaan sabuk pantai sepenuhnya ada di tangan pemerintah pusat.
Maka dari itu, pemerintah daerah berharap pemerintah mencarikan solusi agar pembuatan sabuk pantai jangan sampai dibatalkan karena sangat penting bagi Pantai Ujung Pandaran.
”Kami sangat berharap pemerintah pusat tetap merealisasikan pembuatan sabuk pantai demi mengatasi dampak abrasi yang terjadi terus menerus ini,” tandasnya. (vit/fm)