KUALA KURUN – Pelaksanaan Festival Budaya Mihing Manasa (FBMM) dan Pameran Pembangunan dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Gunung Mas (Gumas) ke 15 resmi berakhir. Kontingen Kecamatan Kurun keluar sebagai juara umum, sedangkan stan terbaik milik TP-PKK, GOW, dan DWP.
”Setelah bertanding di 15 cabang lomba, mulai dari 16-21 Juni, kontingen Kecamatan Kurun berhasil keluar juara umum, disusul Sepang di tempat kedua dan Tewah ketiga. Dalam pameran pembangunan, stan TP-PKK, GOW, dan DWP terpilih jadi stan terbaik, disusul stan Disperindag dan tempat ketiga BPBD,” kata Bupati Gumas Arton S Dohong, Rabu (21/6).
Arton menuturkan, pelaksanaan FBMM merupakan perwujudan dan pelestarian nilai seni budaya dan olahraga tradisional yang dilakukan masyarakat Gumas, sekaligus sebagai upaya Pemkab Gumas dalam penguatan nilai seni budaya yang berkembang, khususnya masyarakat Dayak.
”Agar ini terus lestari, kita ingin seluruh komponen masyarakat terus menjaga dan memelihara adat istiadat, tradisi, kearifann lokal, kawasan situs budaya serta peninggalan masa lalu,” tuturnya.
Dia meminta masyarakat bahu membahu mendukung Pemkab Gumas menjaga persatuan dan kesatuan, saling menghormati antarpemeluk agama, suku, dan harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.
”Dengan adanya kerja sama, kita harapkan pelaksanaan pembangunan dan roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik, sehingga iklim investasi dan dunia usaha dapat berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Sementara itu, terkait kegiatan pameran dan temu usaha, lanjut Arton, akan menunjukkan kepada masyarakat tentang hasil karya pribadi, kelompok masyarakat, lembaga swasta, dan pemerintah. Ajang ini juga sebagai media untuk melakukan evaluasi, demi penyempurnaan karya yang telah dihasilkan.
”Pameran ini juga dapat kita gunakan sebagai tempat bertemunya masyarakat untuk melakukan berbagai interaksi, berupa pertukaran informasi, serta terjadinya transaksi barang dan jasa,” terangnya.
Dalam mewujudkan masyarakat Gumas yang sejahtera, mandiri, berdaya saing, dan bermartabat, tambah Arton, Pemkab Gumas mengusung tekad dan perjuangan untuk sepakat mengangkat harkat Suku Dayak, menggiring masyarakat untuk bersama-sama membangun Gumas.
”Ini kita lakukan agar warga di daerah ini tidak lagi menjadi penonton, tetapi turut menjadi pelaku pembangunan, sekaligus menikmati hasil-hasil pembangunan,” pungkasnya. (arm/ign)