PANGKALAN BUN-Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kotawaringin Barat (Kobar) mendorong agar masyarakat, khususnya petani agar kembali gencar menanam jagung. Minat menanam jagung di kalangan petani, belakangan ini kembali berkurang.
Dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pqngan, Holtikultura dan Perkebunan Kobar Kamaludin, bahwa masyarakat dan sebagian besar petani di Kobar sudah mulai jarang menanam jagung. Padahal menurutnya, harga jagung di Kabupaten Kobar sangat tinggi.
"Petani di Kobar kurang minat menanam jagung. Maka dari itu kita dorong kembali agar mereka semangat menanam jagung lagi ," ungkapnya.
Selama ini lanjut Kamaludin, masyarakat lebih banyak hanya mengembangkan jagung manis saja dan jumlahnya pun masih sangat sedikit. Sedangkan jagung yang bisa dipanen hingga tua itu, masih jarang ditemui ada yang menanam.
"Padahal harga jagung di Kobar ini sangat tinggi. Karena bisa untuk pakan ternak dan sebagainya," tambah Kamaludin.
Bahkan menurutnya, dinas mereka juga sudah mendorong petani untuk menanam jagung. Salah satunya dengan sistem tumpang sari di perkebunan kelapa sawit. "Hal ini bisa dicoba asalkan sawit yang masih masa tanam antara satu sampai tiga tahun, bisa ditambahkan jagung. Sedangkan kelapa sawit yang sudah besar bisa dilakulan tumpang sari dengan jahe dan beberapa macam tanaman yang lain," terangnya.
Kemudian tambah Kamaludin, seperti di Desa Teluk Pulai Kecamatan Kumai juga ada puluhan hektar lahan yang sudah ditanami jagung. Petani di desa tersebut disubsidi benih dan pupuk agar semangat mengembangkan tanaman jagung.
"Kami yakin tanam jagung ini bisa berhasil. Nantinya saat panen tiba, sudah ada yang siap menampung jagung para petani,"tandasnya. (rin/gus)