KUALA KURUN – Tahun 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI) melaksanakan program pemasangan Sambungan Rumah Reguler dan Sambungan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (SR-MBR). Khusus Kabupaten Gumas, tercatat ada pemasangan 500 SR-MBR, yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bahalap Kuala Kurun.
”Tahun ini, kita melakukan pemasangan di empat kecamatan, yakni Kurun, Tewah, Kahayan Hulu Utara (Kahut) dan Manuhing. Hingga akhir Bulan Agustus ini, tersisa kurang lebih 70 SR-MBR yang belum terpasang, yakni di Kelurahan Tewah dan Tumbang Miri,” ucap Direktur PDAM Tirta Bahalap Kuala Kurun, Guntur J Ruben kepada Radar Sampit, Senin (28/8) pagi.
Dijelaskannya, pemasangan SR-MBR telah dilakukan sejak Bulan Juni lalu, dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus ini. Namun karena ada beberapa kendala, seperti pemasangan yang harus menggali dengan menyeberangi jalan raya, hujan, banjir dan lainnya, sehingga tidak bisa selesai tepat waktu.
Dalam pemasangan SR-MBR ini, lanjut dia, ada biaya yang dikenakan kepada pelanggan sebesar Rp 150 ribu. Itu merupakan biaya pendaftaran untuk penyambungan. Nominal tersebut tentunya jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya pemasangan bukan SR-MBR yang mencapai Rp 575 ribu.
”Untuk pemasangan SR-MBR, kita tidak kenakan gratis, dan harus ada biaya dari pelanggan. Ini dilakukan, agar nantinya ada rasa tanggung jawab dari pelanggan untuk menjaga dan merawat,” tandas Guntur.
Dia menambahkan, mengenai pemasangan SR-MBR, para pelanggan juga harus melengkapi persyaratan seperti, daya listrik rumah terpasang 450 VA, 900 VA dan 1.300 VA, bukan rumah toko (ruko), fotocopy KTP pemilik rumah, menyertakan materai Rp 6.000, dan bersedia menjadi pelanggan PDAM melalui program SR-MBR. (arm/gus)