KUALA KURUN – Keberagaman dan toleransi umat beragama harus selalu dijaga seluruh masyarakat di Kecamatan Mihing Raya. Hal itu agar tercipta suasana yang harmonis dan damai di daerah tersebut.
”Kita harus terus menjaga dan menjalin toleransi antarumat beragama, sehingga tercipta suasana yang harmonis, khususnya di wilayah ini,” kata Camat Mihing Raya Sidel Inga, usai peletakan batu pertama pembangunan Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI) Haleluya, Senin (28/8).
Dengan terus menjaga toleransi, kata dia, akan menjadikan masyarakat saling menghormati antara pemeluk agama yang satu dengan lainnya. Hal itu akan berimbas pada kerja sama yang berjalan baik. Masyarakat bisa saling tolong menolong tanpa memandang perbedaan.
”Kita ingin toleransi antarumat beragama ini terus terjaga dan terpelihara, sehingga keamanan dan ketertiban di daerah selalu kondusif dan tidak ada gesekan,” katanya.
Terkait pembangunan gedung GPDI Haleluya, dia berharap prosesnya berjalan baik dan lancar, sehingga dapat selesai tepat waktu dan segera digunakan jemaat sebagai tempat beribadah.
”Dengan pembangunan gedung gereja ini, kita harapkan jemaat dapat beribadah dengan lebih baik, sehingga semakin meningkatkan iman kepercayaan mereka,” ujarnya.
Kabag Kesra Setda Gumas Tito Andreas menambahkan, Pemkab Gumas mengucurkan bantuan sebesar Rp 30 juta untuk pembangunan gedung GPDI. ”Bantuan yang diberikan ini merupakan wujud kepedulian Pemkab terhadap pembangunan rumah ibadah,” tandasnya. (arm/ign)