KASONGAN - Tiga kecamatan di utara Katingan menjadi yang terparah diterjang banjir. Tidak hanya merusak perabotan dan buku-buku di sekolah, namun juga menghancurkan rumah warga. Kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Katingan sedang mendata jumlah kerusakan dan korban banjir tersebut.
Kepala BPBD Katingan Icing menyebut, tiga kecamatan terparah diterjang banjir tersebut yakni Petak Malai, Sanaman Mantikei dan Kecamatan Katingan Tengah. Ketiganya berada di aliran Sungai Samba.
"Informasi sementara dari sejumlah camat, memang membenarkan tiga wilayah itu diterjang banjir yang cukup dasyat. Bahkan sampai menghancurkan rumah warga di Desa Tumbang Jala, baik kerusakan sedang hingga berat," ungkapnya, Kamis (7/9).
Kini, kata Icing, anggotanya tengah diterjunkan di tiga kecamatan untuk mendata sekaligus memetakan wilayah terdampak banjir. Menurutnya, pada saat itu debit air Sungai Samba meningkat cepat dan berarus deras, seiring tingginya intensitas hujan di wilayah hulu sungai.
"Bisa dikatakan ini merupakan musibah banjir ketiga dalam tahun ini. Tapi secara umum, hanya tiga kecamatan bagian utara saja yang terdampak. Sedangkan Bukit Raya, Katingan Hulu dan Marikit terpantau masih aman, mungkin karena berbeda aliran sungai," jelasnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum mendapat laporan terkait adanya korban jiwa akibat musibah banjir tersebut. Kendati demikian, upaya pendataan masih terus dilengkapi sebagai bahan laporan.
"Korban jiwa akibat hanyut terbawa banjir dan sebagainya memang tidak ada, tapi kalau meninggal karena terdampak banjir ada satu orang. Mungkin karena penyakitnya kambuh atau sebagainya," sebut Icing.
Berdasarkan laporan terkini, luapan Sungai Samba sudah berangsur surut. Sekarang banjir bergeser ke wilayah tengah dan selatan, seperti Kecamatan Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing, Katingan Hilir dan Tasik Payawan.
"Tapi tidak separah banjir kedua yang terjadi bulan Juni lalu, karena ketinggian debit air hanya bertahan kurang lebih 24 jam saja. Sedangkan Kecamatan Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala terpantau aman, sebab banjir tidak berpengaruh besar di wilayah selatan," imbuhnya.
Dirinya berharap anggota BPBD Katingan segera menyelesaikan pendataan dan pemetaan tersebut, sehingga hasilnya cepat dilaporkan kepada pemerintah.
"Saya sudah instruksikan Dinas Kesehatan agar membuka posko kesehatan atau pengobatan gratis dan buka posko siaga banjir," harapnya.
Banjir kali ini juga mengganggu banyak kegiatan masyarakat. Seperti halnya Turnamen Sepakbola DPK KNPI Katingan Tengah di Desa Samba Bakumpai. Panitia terpaksa menunda kegiatan sampai batas waktu yang belum ditetapkan. Mengingat musim penghujan masih menghantui wilayah utara sampai saat ini.
"Sebenarnya pertandingan kita buka sejak 5 September kemarin, tapi kondisi lapangannya belum sepenuhnya kering jadi terpaksa kita tunda," ujar Ketua panitia turnamen sepakbola DPK KNPI Katingan Tengah Alfiansyah. (agg/yit)