BUNTOK – Air Sungai Barito dalam beberapa hari ini mendadak surut. Hal itu mengakibatkan mengakibatkan sejumlah kapal dan tongkang bertonase besar tidak bisa berlayar.
"Sejak dua hari ini angkutan kapal dan tongkang bermuatan batubara bertonase besar, baik dari arah Batara dan Mura atau sebaliknya tidak terlihat berlayar lantaran Sungai Barito surut," kata Kepala UPTD Pelabuhan Buntok, Bersinar, Senin (11/9).
Sejumlah kapal tarik atau tunda (tugboat) dan tongkang yang sebelumnya berlayar ke hulu maupun hilir, terpaksa bersandar pada beberapa tempat. Ketinggian debit air Sungai Barito pada skala tinggi air (STA) di tiga kabupaten ini menunjukkan angka tidak aman bagi pelayaran kapal bertonase besar.
"Saat ini tongkang bermuatan dan kosong ada yang bersandar dan kandas di kawasan hutan pinggiran Sungai Barito," jelasnya.
Surutnya sungai sepanjang 900 kilometer itu sulit diramalkan. "Meski demikian, angkutan kapal dan tongkang bertonase besar tidak bisa berlayar, sejumlah kapal barang dan angkutan penumpang yang tonasenya sedang belum mengalami kendala,” pungkasnya. (sya*/ign)