SAMPIT – Agustian Rofiq (24), warga Desa Tumbang Bai, Kecamatan Seruyan Tengah, nyaris tewas ditembak temannya sendiri, Concong, warga Desa Ayawan. Diduga pemicunya dendam lama. Timah panas menembus kaki Agustian. Dia langsung dirujuk ke RSUD Murjani Sampit, tadi malam.
Saat ditemui di IGD RS Murjani Sampit, Agustian mengatakan, awalnya dia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 13.30, Minggu (8/10), menuju ke tempat kerja di tambang mas, daerah Panyombaan. Di lokasi, korban memarkirkan motornya dan berjalan kaki menuju lokasi tambang yang menanjak.
”Di tengah jalan (di atas bukit), tiba-tiba dia (pelaku) muncul mencegat saya, menodongkan pistol tepat di dada. Kejadiannya pukul setengah dua siang. Beruntung ada karyawan tambang lain yang sempat menepis tangan pelaku yang membawa pistol, hingga tembakannya mengarah ke kaki kanan saya," ujarnya.
Setelah tertembak, lanjut Agus, pelaku masih mengintai dan hendak memuntahkan peluru lagi ke arahnya. Mengetahui situasi tidak menguntungkan, Agus berlari dengan kondisi kaki berlumuran darah tertembus peluru, menuju hutan. Dia bersembunyi dari kejaran pelaku.
Beberapa warga yang mengetahui keributan itu, ikut mengejar pelaku, karena dikhawatirkan terjadi hal buruk pada korban. Agus yang bersembunyi di balik pohon dan semak belukar, merasa kesakitan lantaran hampir kehabisan darah. Dia berniat menceburkan diri ke sungai.
Beruntung warga dan karyawan tambang berhasil mengamankan pelaku yang kalap. Agus kemudian dibawa warga ke rumah keluarganya. Dia kemudian diantar ke Puskesmas terdekat, sebelum akhirnya dilarikan ke RS Murjani Sampit.
Adik ipar Agus, Zeni, mengatakan, pelaku yang berbadan gempal, berambut keriting, dan tangan bertato itu, sudah lama melakukan aksi yang sama terhadap warga lain di daerah tersebut.
”Malam sebelumnya dia (pelaku) pernah menodong Kaur Desa di sana (lokasi), yang tidak tahu alasannya apa. Pelaku memang begitu, sering bikin onar di kampung. Gak ada yang tahu juga dari mana dapat pistolnya," kata Zeni.
Informasinya, pelaku memiliki dendam lama terhadap korban. Pelaku berselisih paham dengan Agustian terkait tambang dan sempat mengusirnya agar tidak bekerja lagi di tambang. Keluarga korban menuntut aparat mengusut tuntas dugaan kepemilikan senjata ilegal dari tangan Concong.
Kapolres Seruyan AKBP Nandang Mukmin Wijaya membenarkan peristiwa itu. Hanya saja, dia belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci, karena masih menunggu laporan jajarannya dan lokasi kejadian jauh dari Kuala Pembuang. (rm-83/ign)