SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Rabu, 18 Oktober 2017 09:15
Perlu Upaya Peningkatan Kesehatan dari Hulu hingga Hilir

Cegah Stunting

DISKUSI: Kepala Dinas Kesehatan Gumas Maria Efianti didampingi Direktur Eksekutif PKBI Kalteng Nirhan, saat membuka diskusi publik tingkat Gumas mengenai dampak stanting, di aula kantor BP3D, Selasa (17/10).(ARHAM SAID/RADAR SAMPIT)

KUALA KURUN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) difasilitasi oleh PKBI Kalteng sebagai mitra IMA World Health, melaksanakan diskusi publik mengenai dampak stanting terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) dan upaya pencegahan melalui pelibatan multisektor dan multistakeholder.

”Dengan diskusi tersebut, akan mempercepat peningkatan kesehatan dan gizi untuk mencegah stunting dari sektor hulu hingga hilir, mulai dari meningkatkan produksi pangan dan kebutuhan kalori daerah, harga pangan yang  tercapai masyarakat, hingga pengawasan keamanan pangan,” kata Kadis Kesehatan Gumas Maria Efianti, Selasa (17/10).

Berdasarkan program pemerintah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, lanjutnya, ditetapkan bahwa tujuan pembangunan gizi adalah dengan mempercepat penurunan prevalensi stunting, tidak terkecuali di Gumas.

”Agar tercapai, harus ada upaya terobosan yang inovatif, intensif, dan masif. Caranya, dengan mobilisasi seluruh sumber daya dan sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dasar seluruh kelompok seribu hari pertama kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun,” tuturnya.

Menurutnya, ada beberapa faktor pemicu stunting, yakni kurang gizi dalam waktu lama, kurang higinitas, pola rawat anak kurang tepat, dekatnya jarak antara kelahiran, kurangnya pemberian ASI eksklusif, perilaku BAB di ruang terbuka, serta kurangnya ketersediaan pangan rumah tangga.

”Akibat stunting berdampak pada anak yang rentan kesakitan dan infeksi, terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan intelegensi dan pengetahuan,” ujarnya.

Sementara itu, Nirhan mengatakan, penyelesaian isu stunting tidak bisa dengan intervensi gizi spesifik melalui layanan kesehatan, yakni melalui program ibu hamil, menyusui, bayi dan balita, usia sekolah, remaja, dan usia subur serta lansia. Namun, juga dengan intervensi gizi sensitif dengan melibatkan multisektor dan multistakeholder. (arm/ign)


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:16

Ketua DPRD Kalteng Usul Bentuk Pos Terpadu

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S.…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Perlu Pemulihan Gambut untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Pengusaha Kuliner Diminta Perhatikan Kualitas Makanan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:12

Siap Mengawal Pembangunan Sekolah Rakyat

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, memastikan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:21

DPRD Kalteng Imbau Masyarakat Jaga Simbol Negara

PALANGKA RAYA - Euforia menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:18

Optimalkan Penerimaan dari Sektor Parkir

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Apresiasi Langkah Cepat Perbaikan Jalan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Utamakan Pencegahan untuk Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kemarau Panjang, Hindari Bakar Lahan

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau panjang, Ketua Komisi II…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:00

Penggunaan Silpa untuk Menutupi Defisit

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyebutkan…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers