KOTAWARINGIN LAMA – Para santri pondok pesantren yang ada di Kecamatan Kotawaringin lama (Kolam) antusias menyambut peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada setiap 22 Oktober. Mereka mengisi peringatan itu dengan beragam kegiatan sosial dan ibadah.
Seperti dilakukan oleh seluruh santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) yang beralamat di jalan Pangkalan Bun-Kolam RT 05 Kelurahan Kotawaringin Hilir ini. Minggu (22/10) pagi, kemarin mereka melaksanakan kegiatan bakti sosial (baksos), dengan aksi peduli kebersihan di dalam dan di luar lingkungan Ponpes Al Huda.
Kegiatan ini dipimpin Gusti Samudera, selaku ketua Yayasan Pondok Pesantren SMP Islam Terpadu Al Huda Kolam. Dengan peralatan seadanya mengunakan tangan kosong serta karung dan kantong plastik besar, puluhan santri ini penuh semangat tanpa canggung menyusuri jalan-jalan di dalam ibu kota Kecamatan Kolam untuk memunguti sampah.
Bukan hanya sampah di jalan yang dibersihkan, tetapi sampah di dalam parit atau selokan tidak luput dari perhatian para santriawan dan santriwati Ponpes Al Huda. Selanjutnya sampah yang terkumpul langsung di bakar, karena di Kolam belum ada tempat pembuangan sampah baik yang sementara (TPS) ataupun akhir (TPA).
”Kenapa kami memilih aksi membersihkan lingkungan, di samping untuk menjaga kebersihan, juga kebersihan itu sebagian dari iman. Dan dengan momentum hari santri ini para santri melakukan gerakan nyata untuk mendukung Kolam menjadi destinasi wisata religi,” papar Gusti Samudera.
Menurutnya, apa yang mereka lakukan itu adalah contoh dari gerakan nyata, yang bisa dilakukan untuk membangun semangat menyebarkan syiar Islam dan kepedulian sosial demi mewujudkan lingkungan yang bersih nyaman dan Islami. Dan hal ini bagian dari semangat santri Ponpes Al Huda untuk negeri.
Sarwani, salah seorang ustad di Ponpes Al Huda menambahkan, dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2017 ini, selain melaksanakan baksos juga diadakan pembacaan doa dan salawat Nariah. Hal itu untuk mengenang dan mendoakan para kiai, ulama dan para santri yang telah ikut andil dan berjasa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekan RI.
Terpisah, salah seorang tokoh agama Kecamatan Kolam ustad Muhammad Dhofir bersyukur pemerintah menetapkan adanya hari santri, karena sudah selayaknya perjuangan ulama dan santri di hargai dalam saat memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini.
”Santri jangan mau di adu domba untuk menghancurkan negeri ini, karena satri punya peran besar dalam memerdekaan bangsa ini dari belenggu penjajahan bangsa lain,” tandasnya.(gst/gus)